Ketua REI NTB, H Heri Susanto bersama Ketua KAMMI NTB, M Amri Akbar. |
MANDALIKAPOST.com - Masa perkuliahan merupakan masa penting untuk mahasiswa, generasi muda menentukan masa depannya. Keseimbangan kegiatan aktivis kepemudaan dan keseriusan menimba kemampuan akademik, serta orientasi atau goal setting menjadi hal yang penting.
Hal ini disampaikan Ketua REI NTB, H Heri Susanto saat memberi materi Penguatan Generasi Muda, dalam rangkaian Rapimwil KAMMI NTB, Sabtu malam 3 Desember 2022, di aula Balai Pelatihan dan Pendidikan Koperasi UMKM NTB, di Kota Mataram.
Heri mengatakan, jika belajar dari sejarah, banyak orang besar dan sukses memiliki orientasi hidup dan goal setting yang jelas. Tujuan yang pasti dan bagaimana cara berproses meraih tujuan mereka, terukur dan konsisten.
"Istilah kerennya The Winner dan The Loser. The Winner pasti punya orientasi dan goal setting yang jelas. Jadi generasi muda terutama adik-adik KAMMI harus punya itu untuk sukses di berbagai bidang," kata Heri yang juga senior dan alumnus aktivis KAMMI ini.
Ia memaparkan, di era global dan serba digital saat ini tentu banyak kemudahan dan juga tantangan bagi generasi muda. Goal setting sangat dibutuhkan untuk memetakan kegiatan prioritas dan yang tidak prioritas agar waktu yang ada tidak terlewat dan terbuang sia - sia. Sebab syarat kesuksesan paling mendasar adalah adanya kemauan, kemampuan, dan kesempatan.
"Saya ingin katakan orientasi goal setting itu adalah kumpulan dari hari-hari kita yang berguna. Ketika terkumpul maka dalam momentum tertentu akan muncul. Orang sukses, para pemimpin besar itu mengumpulkan apa yang dia lakukan terbaik dari hari ke hari, pekan ke pekan, bulan ke bulan dan tahun. Sehingga saat momentumnya muncul dia bisa katakan 'saya sudah layak'," ujarnya.
Menurutnya, hal ini dalam gerakan KAMMI hal tersebut menjadi inti awal dalam materi syahadatain.
"The Winner itu punya orientasi jelas. Materi dakwah itu materi awal syahadatin, karena untuk menjadi besar kita harus memiliki tujuan, orientasi, goal setting jauh lebih awal dari yang lain. Namun kita harus juga memiliki orientasi yang lebih jauh lagi yaitu kalimat tauhid tadi. Jadi adik-adik yang mau jadi pengusaha silahkan, yang mau aktivis silakan, tapi suasananya tetap diwarnai oleh ketauhidan itu," ujarnya.
Ia mencontohkan sebuah kisah orang yang sangat kaya yang hendak membagikan tanahnya pada empat orang anaknya. Si orang kaya menyilakan empat anaknya untuk mengukur sendiri seluas apa tanah yang mereka inginkan. Syaratnya, mengukur sejak pagi selepas subuh dan harus kembali ke rumah sebelum magribh tiba.
Tiga anak yang paling tua berlari semampunya sejauh mungkin, agar bisa mendapatkan tanah yang luas. Karena keserakahan, mereka akhirnya kembali ke rumah di saat magribh telah usai. Hanya satu anak bungsu yang berhasil kembali sebelum magribh, karena saat ashar tiba ia sudah berjalan kembali ke rumah.
"Dari kisah itu kita bisa belajar, bahwa kalau tidak ada orirntasi goal setting akhirnya 3 anak serakah lari jauh agar dapat tanah luas, tapi mereka justru gagal karena tanpa perhitungan. Sementara anak ke empat dia berhasil kembali tepat waktu karena dia tahu tujuan dia. Jadi, jika adik-adik punya tujuan yang jelas otomatis hidup kita tertata jelas juga," katanya.
Heri berharap agar KAMMI NTB bisa menjadi wadah inkubasi bagi mahasiwa untuk menemukan goal setting dan orientasi hidup, di tengah tantangan zaman saat ini.
Menurutnya, selain bangku kuliah akademis, wadah gerakan kepemudaan seperti KAMMI punya peranan penting.
"Sebab nanti di dunia nyata, itu sangat jarang orang yang bekerja sesuai bidang keilmuan akademisnya. Tapi tetap keduanya harus seimbang, akademis kita kejar dan kemampuan kepemimpinan lewat gerakan aktivis juga perlu," katanya.
Ketua KAMMI NTB, Muhammad Amri Akbar mengapresiasi Ketua REI NTB H Heri Susanto, selaku senior KAMMI yang sudah berbagi wejangan dan memaparkan materi dalam kegiatan KAMMI NTB.
"Kami sangat mengapresiasi senior kita bang Heri Susanto atas wejangannya yang inspiratif bagi kami," katanya Amri Akbar.
Rapimwil KAMMI NTB digelar sejak Jumat 2 Desember hingga Minggu 4 Desember 2022 diikuti sekitar 60 orang pimpinan dan pengurus KAMMI daerah Mataram, Lombok Timur, Sumbawa dan Bima.