Kurikulum Merdeka. |
MANDALIKAPOST.com - Kurikulum Merdeka telah diperkenalkan secara resmi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim pada Februari 2022 lalu.
Nantinya, kurikulum ini akan menjadi pengganti Kurikulum 2013 yang saat ini masih digunakan oleh beberapa sekolah di Indonesia.
Ada beberapa istilah baru dalam Kurikulum Merdeka. Salah satunya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disingkat menjadi P5.
Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka? Apa tujuannya? Ulasan selengkapnya di bawah ini.
Pengertian P5 dalam Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan.
Kurikulum ini sudah diperkenalkan secara resmi pada awal tahun 2022, tepatnya pada bulan Februari. Kurikulum ini akan menjadi pengganti Kurikulum 2013.
Mengapa kurikulum sebelumnya harus diganti dengan Kurikulum Merdeka?
Menurut Pak Menteri Pendidikan kita, kurikulum yang sekarang digunakan memiliki sejumlah kelemahan dalam penerapannya, terutama saat masa pandemi lalu di mana kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online .
Ditambah lagi, banyak siswa yang mengalami learning loss karena pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi Covid-19. Untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya diluncurkanlah Kurikulum Merdeka yang lebih fleksibel, ringkas, dan sederhana.
Secara konsep, tentu akan ada perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, seperti mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan di tingkat SD, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib di tingkat SMP, dan tidak ada penjurusan di tingkat SMA.
Selain itu, di Kurikulum Merdeka ini juga muncul beberapa istilah yang sering digunakan. Salah satunya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disingkat menjadi P5 .
Dilansir dari dokumen yang diterbitkan oleh Kemendikbud, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk mendorong upaya penangkapan kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Dalam pelaksanaannya, P5 ini dapat dilakukan secara fleksibel, baik dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
P5 dalam Kurikulum Merdeka juga dirancang terpisah dari intrakurikuler. Hal ini dikarenakan tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projeknya tidak berhubungan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Tujuan P5 Kurikulum Merdeka
Secara umum, P5 dalam Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila di setiap jenjang pendidikan. Namun, secara praktis, P5 bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan dari lingkungan sekitar peserta didik.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa tujuan P5 dalam Kurikulum Merdeka :
Memberikan kesempatan pada peserta didik agar dapat “mengalami pengetahuan” sebagai salah satu proses penguatan karakter peserta didik sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dengan begitu, peserta didik dapat memiliki kesempatan untuk mempelajari isu-isu penting yang ada di masyarakat, seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, teknologi, wirausaha, hingga kehidupan berdemokrasi . Dengan mempelajari isu-isu penting ini, peserta didik jadi dapat melakukan aksi nyata sebagai cara menjawab isu tersebut sesuai dengan tahapan mempelajari mereka dan kebutuhannya.
Memberikan inspirasi dan motivasi kepada peserta didik agar mau memberikan kontribusi lebih bagi lingkungan yang ada disekitarnya.
Menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sepanjang hayatnya.
Prinsip dalam P5 Kurikulum Merdeka
Agar tujuan P5 ini tercapai, dalam pelaksanaannya harus menanamkan prinsip-prinsip yang dapat membangun karakter dan meningkatkan kompetensi peserta didik agar mampu menghadapi persaingan di era revolusi industri 4.0.
Ada empat prinsip dalam menjalankan sejumlah program di P5 Kurikulum Merdeka , yaitu holistik, kontekstual, tertanam pada peserta didik, dan eksploratif.
1. Holistik
Holistik merupakan salah satu prinsip penting dalam mencapai tujuan P5. Holistik sendiri adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak terpisah-pisah atau terpisah.
Dalam konteks perancangan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik ini dapat mendorong peserta didik untuk mempelajari sebuah tema secara keseluruhan dan melihat hubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam.
Oleh karena itu, setiap tema dalam P5 Kurikulum Merdeka cenderung menjadi wadah yang dapat mengidentifikasi berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.
Selain itu, prinsip holistik juga diharapkan dapat mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan profil proyek, seperti pelajar, pendidik, satuan pendidikan, peserta, dan realitas kehidupan sehari-hari
2. Kontekstual
Selanjutnya, ada prinsip kontekstual, yaitu sebuah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian.
Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
Dalam penerapannya, satuan pendidikan akan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil dan harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat menjelajahi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan.
Tema-tema dalam projek profil juga sebisa mungkin dapat menyentuh dan menjawab permasalahan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan begitu peserta didik dapat memperoleh pengalaman nyata dan pembelajaran yang bermakna sehingga meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka.
3. Berpusat pada peserta didik
Sesuai dengan namanya, prinsip pengenalan pada peserta didik adalah prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang secara aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri , termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek profil sesuai minatnya.
Dengan prinsip ini, pendidik diharapkan dapat mengurangi peran sebagai pelaku utama kegiatan belajar mengajar yang banyak materi dan memberikan banyak instruksi.
Sebaliknya, dalam P5 Kurikulum Merdeka ini, pendidik berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk menjelajah berbagai hal atas dorongannya sendiri sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.
4. Eksploratif
Prinsip selanjutnya adalah eksploratif yang berhubungan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik yang terstruktur maupun bebas.
Berhubung P5 ini tidak berada dalam struktur intrakurikuler sehingga area eksplorasinya lebih luas dari segi jangkauan materi peserta didikan, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
Selain itu, prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan memperkuat kemampuan yang sudah peserta didik dapatkan dalam peserta didikan intrakurikuler.
Nah , itu dia informasi mengenai P5 atau proyek penguatan profil pelajar pancasila dalam Kurikulum Merdeka.