Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wilayah NTB dr. Nurhandini Eka Dewi |
MANDALIKAPOST.com-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengimbau para pedagang untuk berhenti dan tidak menjual jajanan ciki ngebul. Pasalnya, jajanan tersebut sudah banyak memakan korban di Pulau Jawa seperti keracunan hingga mengalami luka bakar.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wilayah NTB dr. Nurhandini Eka Dewi mengatakan, pemerintah melalui puskesmas sudah melakukan imbauan-imbauan di tempat-tempat keramaian seperti taman dan sekolah-sekolah. Sasarannya yaitu, para siswa dan para orang tua.
“Semua puskesmas sudah kita minta mengumumkan kewaspadaan terhadap ciki ngebul. Sasarannya itu di tempat-tempat keramaian,” kata Ketua IDAI NTB dr. Nurhandini Eka Dewi, Selasa (17/1/2023).
Ia menjelaskan, jajanan ciki ngebul berbahaya karena bahannya menggunakan nitrogen. Nitrogen cair yang digunakan selain menghasilkan efek asap ngebul dan sensasi dingin juga bisa menyebabkan iritasi kulit.
“Jadi nitrogen itu sesuatu yang titik bekunya sangat rendah, jadi itu kalau memperlakukannya tidak benar, itu kan dimakan maka yang terkena adalah saluran pencernaan,” jelasnya.
“Tapi kalau dia diperlakukan benar, dalam keadaan beku dia masuk tidak masalah,” imbuhnya.
Dampak terparah yang disebabkan oleh nitrogen yang digunakan dalam jajanan cikil ngebul ini bisa mengakibatkan kebocoran lambung. “Kebocoran lambung akibat saking bekunya nitrogen itu. Namanya lambung (saluran pencernaan) ini kan barang halus dan nitrogen cair ini tidak bisa cerna,” kata dr. Eka.
Hingga saat ini, kata Eka belum ditemukan korban akibat jajanan ciki ngebul di NTB. Meski tidak ada korban, pemerintah tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
“Tetap kita imbau para orang tua untuk waspada. Yang jualan juga mungkin belum terlalu banyak dan itu kita stop dulu,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan NTB.