Menunggu Amdal ,Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Belum Dilakukan

Ariyati Astini
Selasa, Januari 03, 2023 | 17.07 WIB Last Updated 2023-01-03T09:07:09Z



Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Muhammad Rum.





MANDALIKAPOST.com- Pembangunan kereta gantung menuju Taman Wisata Gunung Rinjani (TNGR) akan di bangun setelah izin AMDAL di terbitkan, hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Muhammad Rum.


Pembangunan kereta gantung menuju gunung Rinjani yang sebagian besarnya melipui Desa Karangsidemen, Kabupaten Lombok Tengah. Pembangunan tersebut akan dilakukan sampai 2025.


"Jadi, Alhamdulillah sih ya kita sudah ceremony groundbreaking kemarin insya allah mereka akan menyelesaikan proyek itu sampai tahun 2025 Karena saat ini para Investor masih menunggu Amdal yang sudah dibuatkan di Kementrian LHK" kata Mohammad Rum, saat dikonfirmasi soal progres tahapan rencana pembangunan kereta gantung Rinjani, pada Selasa (3/1/2023).


Di pertegas oleh Rum, adapun PT Indonesia Lombok Resort (ILR) milik investor asal Tiongkok akan bekerja setelah AMDAL sudah di selesaikan, dan tidak bisa bekerja sebelum AMDAL keluar.


"Setelah amdal selesai baru mereka kerja. Untuk diketahui mereka tidak akan bekerja sebelum amdal selesai. Nanti mereka akan meneruskan masalah amdal ini setelah imlek. Jadi orang-orang cina ini balik untuk imlek ke negaranya". ujarnya.


Untuk di ketahui Mulai dari Karang Sidemen akan dilaksanakan konstruksi pembuatan jalan akses yang ada disana. Adapun 500 ha itu yang boleh digunakan hanya 10 persen atau 50 ha,ssisanya  akan dihutankan kembali. 


Rum juga mengatakan bahwa sosialisasi sudah dilakukan oleh gubernur ketika berada disana, masyarakatsudah di panggil dan dipertemukan. Karena akan selesai 2025 oleh  karena itu selama dua tahun masyarakat mempersiapkan SDM. Bahkan, pak gub menantang masyarakat di sana pelatihan disini.  


"Dengan adanya kereta gantung ekonomi masyarakat akan naik. Kereta gantung tersebut mulai dari kawasan hutan rakyat di Desa Karangsidmen menuju kawasan kaki Gunung Rinjani atau tidak jauh dengan pelawangan kawasan TNGR," jelasnya.


Lokasi pembangunan dipilih di luar kawasan TNGR, karena memang lingkungan taman wisata tersebut tidak boleh ada pembangunan. Namun jarak ke danau biru Gunung Rinjani tidak terlalu jauh.


"Panjang kereta gantung Rinjani itu sekitar 10 kilometer - 15 kilometer," katanya.


Di ungkapkan pula oleh Rum, bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sangat mendukung pembangunan kereta gantung Rinjani tersebut, karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Keberadaan kereta gantung ini tidak akan mengganggu mata pencaharian para porter, karena memiliki pasar sendiri. Bagi wisatawan yang pecinta alam tentunya akan memilih menggunakan porter untuk mendaki ke Gunung Rinjani.


"Pemerintah daerah mendukung, karena pembangunan kereta gantung itu juga tidak merusak kawasan TNGR," katanya.


Rum juga mengklaim, rencana pembangunan kereta gantung ini mendapatkan respons positif dari pemerintah desa di kawasan lokasi pembangunan.


Menurutnya, perizinan untuk pembangunan kereta gantung Rinjani tidak ada masalah, karena status hutan yang akan digunakan tersebut telah menjadi kawasan hutan taman rakyat.


"Kalau telah dimulai, baru kemudian proses izin lainnya pasti dilengkapi pihak investor," katanya.


Sebagai informasi, investor asal China akan berinvestasi Rp100 miliar di Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk membangun kereta gantung menuju kawasan TNGR.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menunggu Amdal ,Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Belum Dilakukan

Trending Now