Forum Gerakan Peduli Investasi (FGPI). |
MANDALIKAPOST.com - Rencana aksi demonstrasi yang akan dilakukan Aliansi Anti Mafia Tambang (AMANAT) yang rencananya dilakukan pada Jumat 17 Maret 2023, diduga terkait kepentingan segelintir orang saja.
Hal itu disampaikan Ketua Humas Forum Gerakan Peduli Investasi (FGPI), Leo Ardinata.
"Informasi yang kami terima, dan hasil investigasi yang kami lakukan mengarahnya ke sana. Ada seseorang yang terlibat," kata Leo saat dikonfirmasi Kamis 16 Maret 2023.
Sebelumnya santer beredar seseorang dengan inisial MS atau biasa disebut Cakil berada di balik semua aksi AMANAT selama ini. Ia diduga menggerakan dan mendanai aksi demontrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di Sumbawa Barat.
Demikian juga dengan aksi yang digelar Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT) pada Jumat 17 Maret 2023.
"Untuk aksi AMANAT besok, kami sudah bisa pastikan ada dugaan Cakil di belakangnya dan diduga mendanai aksi ini. Beberapa foto yang beredar semakin memperkuat," tegasnya.
Menurut Leo, foto sejumlah anggota AMANAT saat bertemu Cakil sudah beredar di media sosial.
Diketahui AMANAT berencana menggelar aksi di Sumbawa Barat dengan membawa beberapa tuntutan. Mereka juga mendesak penyelesaian dugaan skandal pengelolaan dana CSR, penjualan scrab, dan masalah pelanggaran HAM di sektor ketenagakerjaan.
Leo menegaskan, aksi itu tidak mendasar. Sebab selama ini kehadiran PT AMNT sudah cukup banyak memberi kontribusi positif untuk masyarakat Sumbawa Barat.
"Saya mengajak kepada semua warga Sumbawa Barat agar kita jangan dibohongi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, demi untuk mendapatkan kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan rakyat, hal ini sebuah kebohongan," kata Leo.
Leo memaparkan, pembangunan smelter AMNT di Sumbawa Barat saat ini memberikan kontribusi positif untuk perekonomian di Sumbawa Barat.
Dari aspek tenaga kerja cukup banyak masyarakat lokal yang terserap. Kos-kosan di Maluk, Jereweh dan Sekongkang tercatat terisi penuh. Industri kuliner juga mendapat manfaat.
"Di masa Pandemi dulu ketika perekonomian terpukul karena pembatasan dan lockdown, hadirnya AMNT bisa membuat masyarakat bertahan. Ini harus kita akui," katanya.
Di sektor transportasi, tambah dia, ojek yang saat pandemi sepi dan banyak yang terpaksa ditarik motornya karena tak mampu membayar angsuran, kini mulai bangkit kembali.
"Kami dari FGPI akan mendukung semua aktivitas AMNT. Kalau pun ada yang kurang, tentu semua harus dipahami dan dapat dicari solusinya dengan cara yang lebih elegan" katanya.
Ia menegaskan, FGPI tak ingin adanya aksi yang ditunggangi kepentingan segelintir pihak justru memperburuk iklim investasi di Sumbawa Barat.