Anggota DPR RI, H Rachmat Hidayat. Sosialisasi Empat Pilar, Rachmat Hidayat Tekankan Kepekaan Sosial Generasi Muda di NTB. |
MANDALIKAPOST.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, H Rachmat Hidayat kembali menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di wilayah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhir pekan kemarin.
Sosialisasi menyasar kelompok mahasiswa, pemuda, dan kaum milenial. Juga dihadiri I Made Kertayasa sebagai moderator, dan narasumber pendamping Hakam Ali Niazi, dosen Ekonomi Bisnis dari Universitas Budi Luhur Jakarta.
Rachmat Hidayat yang mewakili dapil NTB 2 Lombok, menjelaskan hal-hal terkait Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Hal ini dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat, khususnya di wilayah Mataram dan NTB secara umum.
Rachmat menekankan tentang kebersamaan dalam keberagaman, nilai gotong-royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan yang merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan.
"Empat Pilar Kebangsaan adalah Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang–undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia," papar Rachmat Hidayat.
Ia mengungkapkan, Pancasila sebagai Ideologi Negara, berasal dari dua kata Sansekerta. Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti prinsip atau azas.
"Kelima prinsip tersebut juga tercantum dalam paragraf Ke-4 Pembukaan Undang–undang Dasar (UUD) 1945,” katanya.
Selanjutnya, UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis, konstitusi Pemerintahan Negara Republik Indonesia. NKRI berasal dari singkatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri dari Sabang sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
"Sedangkan Bhinneka Tunggal Ika merupakan motto atau semboyan Bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah berbeda–beda tetapi tetap satu jua," tegasnya.
Sosialisasi Empat Pilar, Rachmat Hidayat Tekankan Kepekaan Sosial Generasi Muda. |
Rachmat mengatakan, empat pilar kebangsaan ini wajib hukumnya diejawantahkan dan dilakasanakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Apalagi daerah NTB adalah daerah dengan penduduk yang sangat heterogen.
"Di NTB ini, nilai-nilai kebersamaan, kerukunan umat, tolerasi dan persaudaraanya tak lepas dari empat pilar ini, sehingga daerah kita tetap kondusif," katanya.
Rachmat Hidayat yang terkenal dengan bantuan sosial kursi roda merah, juga mengajak masyarakat untuk mengasah kepekaan sosial, termasuk para mahasiswa dan kaum milenial.
Kemajuan zaman dan teknologi yang terus berkembang, diharapkannya tak mengurangi empati dan kepekaan sosial dari generasi muda saat ini.
"Budayakan saling membantu. Yang lebih mampu membantu yang kurang mampu," katanya.
Tak semata dari sisi bantuan materiil, menurut Rachmat membangun jejaring positif antar generasi muda juga sudah sangat bagus. Hal positif yang sudah dilakukan bisa diperbanyak dengan mengajak yang lainnya.
"Zaman sudah berkembang, dan saat ini jaringan itu penting. Yang sudah dapat kerja atau punya usaha, bisa mengajak dan membantu temannya juga. Nilai-nilai kepekaan sosial seperti ini yang harus terus ditumbuhkan dan dirawat," tegasnya.