R. Febriandini Saat Menjaga Anaknya Ameera Ayana. |
MANDALIKAPOST.com - Hati orang tua mana yang tak kalut saat melihat kondisi sang buah hati mengalami demam yang tak kunjung mereda. Kondisi demam yang dapat membuat anak susah tidur dan dapat mengganggu aktivitas ini membuat orang tua harus siap siaga untuk mengurus kebutuhan sang buah hati. Terlebih bagi anak usia dini yang merasakan demam, seluruh aktivitas akan terbatas.
Begitu juga yang tengah dirasakan oleh orang tua dari Ameera Ayana (9), R. Febriandini (40) yang tengah menjaga buah hatinya yang sedang dirawat di salah satu Rumah Sakit Anak di Kota Mataram. Belum diketahui penyebab anaknya yang demam tinggi, sehingga dia langsung membawa anaknya ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Ibu Dan Anak Permata Hati.
Namun di tengah kekhawatiran kesehatan anaknya, ia merasa tenang karena pengobatan sanga anak telah dijamin Program JKN.
"Kemungkinan anak saya kurang istirahat, karena sehabis makan sahur, dia tidak tidur lagi sampai pagi, sambil menunggu saatnya mandi untuk berangkat ke sekolah. Cuaca di kota Mataram akhir-akhir ini juga tidak menentu, terkadang di siang hari suhunya panas sekali, dan di sore atau malam harinya bisa sampai hujan deras," cerita Andini.
Andini menceritakan, melalui rangkaian pengobatan yang dijalani di rumah sakit, ia mengaku sangat terbantu dan merasa tenang ketika melihat sang anak langsung mendapatkan penanganan di rumah sakit dengan cekatan tanpa membeda-bedakan pasien serta tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.
“Petugas, perawat dan dokter yang menangani sangat sigap. Anak saya langsung diperiksa, ditimbang dulu berat badannya, dicek suhu tubuhnya, dan menanyakan keluhannya apa saja yang dirasakan. Dan betul saja, suhu badannya tinggi sekali. Dokterpun menyampaikan obatnya akan dimasukkan lewat suntikan saja, dan akan diobservasi setiap 30 menit. Memang pelayanan dan perawatan di sini sudah baik sekali, dokternya juga ramah, apalagi perawat yang merawat anak saya, begitu telaten, dari saat memberikan obat melalui suntikan, sampai memberikan kompres tambahan untuk membantu agar lebih cepat turun suhu tubuhnya," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan bahwa ia sekeluarga telah terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari suaminya yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kota Mataram. Iuran untuk Kartu JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) PNS, dipotong langsung dari gaji yang diterima.
“Beruntungnya saya punya kartu JKN ini. Saya merasa sangat terbantu kalau harus berobat, tinggal serahkan kartu ini saja. Saya berharap dan saya doakan semoga kartu JKN ini yang merupakan program pemerintah, akan tetap selalu ada, bisa membantu semua masyarakat Indonesia, bisa dapat digunakan di fasilitas kesehatan di mana saja, dan kapan saja," tambahnya.
Andini mengaku senang dan tenang karena tidak ada biaya yang harus ia keluarkan untuk pelayanan anaknya di UGD rumah sakit tersebut. Obat yang telah diresepkan untuk dibawa pulang pun tidak ada yang harus dibayar. Sekali lagi ia sangat berterimakasih atas kartu kepesertaan JKN yang ia miliki, dan sangat beruntung telah memiliki Kartu JKN tersebut.
Di akhir perbincangannya, Andini berharap agar kehadiran Program JKN akan terus dapat memberikan manfaat yang nyata bagi setiap masyarakat yang menjadi peserta dari segmen manapun. Menurutnya, manfaat Program JKN yang dirasakannya tentu dibutuhkan oleh seluruh masyarakat bukan sekadar memberikan jaminan pembiayaan pelayanan kesehatan dari sisi kesehatan.