Zulkifli Hasani, (kaos putih) selaku Ketua Kotasi Senggigi. |
MANDALIKAPOST.com - Permasalahan jasa layanan transportasi dikawasan wisata Senggigi antara pihak Kotasi Senggigi dengan blue bird taksi sampai dengan saat ini masih belum ada solusi penyelesaian yang disepakati bersama oleh kedia belah pihak.
Bahkan saat ini muncul permasalahan baru akibat imbas dari perselisihan yang terjadi antara kedua belah pihak (Kotasi Senggigi dengan Blue Bird Taksi). “Sekarang ini muncul orderan-orderan fiktif yang sangat mengganggu sehingga anggota Kotasi Senggigi tidak dapat bekerja maksimal dan bahkan merugi akibat dari orderan-orderan fiktif tersebut.” ucap Zulkifli, selaku Ketua Kotasi Senggigi.
Menurut Zulkifli, Diduga orderan-orderan fiktif tersebut dilakukan oleh oknum-oknum dari Taksi Blue Bird sendiri yang mencoba memancing dan mengganggu anggota Kotasi Senggigi, hal ini diperkuat dengan adanya bukti setelah dilakukan pendalaman/trecking oleh anggota Kotasi Senggigi terhadap nomor kontak yang melakukan order fiktir tersebut diketahui bahwa oknum tersebut adalah salah satu driver dari taksi Blue Bird.
"Oleh karena itu pihak Kotasi Senggigi akan berupaya menempuh jalur hukum untuk menindak oknum yang melakukan orderan fiktif tersebut sebagai shock terapi dan memberikan efek jera agar tidak terjadi lagi hal semacam ini, namun terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan pihak Dishub Prov. NTB dan Organda Prov. NTB”, tambahnya.
Munculnya permasalahan jasa layanan transportasi dikawasan wisata Senggigi antara pihak Kotasi Senggigi dengan blue bird taksi berawal dari terbitnya surat edaran dari Pemerintah Desa Senggigi yang ditandatangani oleh Kepala Desa Senggigi yang mengatur jam operasional jasa layanan transportasi di wilayah Kawasan Senggigi.
Adapun isi dari Surat Edaran Nomor 412/11/Pem-Sgg/I/2023 tertangal 13 Januari 2023 tersebut adalah sebagai berikut :
1.Mulai pukul 06.00 wita s/d pukul 18.00 wita untuk akomodasi Jasa Angkutan Kotasi dan Kopkarwis.