Aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Pemerhati Desa Aikmel (AMPAL) di Kantor Desa Aikmel Kecamatan Aikmel, Lombok Timur. (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Pemerhati Desa Aikmel (AMPAL) di Kantor Desa Aikmel Kecamatan Aikmel, Lombok Timur (Lotim) berujung bentrok dengan aparat.
Tidak hanya bentrok dengan aparat, masa dengan jumlah lebih dari 60 ini merusak fasilitas kantor desa setempat.
Sebelumnya, masa yang tergabung AMPAL ini pernah melakukan aksi serupa pada minggu lalu. Mereka menuntut keterbukaan pemerintah desa (Pemdes) terkait PEADes, yang diduga masuk ke kantong Kepala Desa.
Kali ini, masa mendatangi kantor desa dengan alasan aksi damai dengan tuntutan Kepala Desa mundur secara hormat dari jabatannya.
Koordinator lapangan AMPAL, Burhan dalam orasinya menyampaikan kedatangan masa aksi. Kedatangannya bersama masa aksi ini untuk melihat proses bagaimana pengelolaan dana desa tersebut.
"Kami datang untuk mencari keadilan dan meminta kepala desa mundur dari jabatannya," pungkas Burhan.
Orator lainnya, Rusdi menyampaikan sejarah orang tua Desa Aikmel. Jangan melupakan sejarah, dimana tidak pernah orang tua (kakek buyut) menggadaikan pesanggrahan.
"Kami meminta agar Kepala Desa mundur dari jabatannya," tegasnya.
Usai gelar aksi damai, masa yang tergabung AMPAL ini membubarkan diri. Selang beberapa menit, puluhan masa berbalik arah ke kantor desa.
Mereka melempar batu ke aparat yang berjaga dan ke arah kantor desa, mengakibatkan sejumlah fasilitas desa mengalami kerusakan.
Tidak hanya itu saja, rumah warga dan anak - anak yang tidak bersalah juga kena batu yang dilempar masa aksi.
Mengenai oknum masa yang merusak fasilitas kantor desa, Kapolsek Aikmel AKP I Made Sutama menjelaskan, tindakan mereka telah melanggar aturan. Pihaknya akan menindak lanjuti apabila pemerintah desa membuat aduan.
"Tergantung pemerintah desa. Kalau ada laporan kepala desa tentunya kami menindaklanjutinya, "kata Sutama, melalui keterangan tertulisnya.
"Namun sampai saat ini, pemerintah desa masih memikirkan untung ruginya," sambung dia.
Lebih lanjut, pengamanan masa aksi Polsek Aikmel dibantu oleh anggota Polres Lotim serta TNI.
"Kita sudah mengamankan para aksi, dengan membentuk pagar besi guna menghalau masa masuk ke halaman kantor desa, "ucapnya.
Namun, kata dia, masa melalukan pelemparan ke arah kantor desa. Sehingga mengakibatkan rusaknya fasilitas kantor desa.
"Masyarakat yang melakukan aksi, sempat juga melakukan pelemparan sehingga kaca pecah," tuturnya.