Pedagang dan pembeli garam di dusun Kedome desa Ketapang Raya, Kecamatan Keruak, Lombok Timur (Lotim). |
MANDALIKAPOST.com – akibat sedikitnya
produksi dan stok garam di sejumelah wilayah, termasuk produksi garam di
Kabupaten Lombok Timur. Harga garam terpantau melonjak naik sejak 2 pekan
terahit.
Salah satunya di dusun
Kedome desa Ketapang Raya, Kecamatan Keruak, Lombok Timur (Lotim). Kenaikan
harga garam mencapai 90 persen.
Jika dibandingkan dengan
sebelumnya, pedagang eceran menjual garam dengan haraga Rp 15 ribu rupiah per 5
kilogram, sekarang haraga jualnya mencapai Rp 75 ribu per 5 kilogram.
Salah satu pedagang garam,
Parhiah mengaku menjual garam dengan harga yang sangat mahal. Dikarenakan
garam didtangkan dari luar daerah.
“Kita sebagai pedagang
serba salah, karena kali ini harga garam melambung tinggi dan sempat langka,”
tuturnya, saat ditemui media belum lama ini.
Sementara lanjutnya, untuk
yang 50 kilogram dijual seharga Rp 500 ribu rupiah. Sebelumnya hanya dijual Rp
275 ribu rupiah.
“Agar kita tidak rugi dan
membebani pembeli, kita ecer dari harga Rp 5 ribu rupiah hingga Rp 10 ribu
rupiah per kantong pelastik ukuran kecil,” ujar Pahriah.
Sementara itu, warga
mengeluh dengan kenaikan harga garam yang dianggap tidak wajar. Meski demikian
mau tidak mau terpaksa di beli oleh warga, karena salah satu bumbu yang
dibutuhkan oleh warga.
“Harga garam kali ini
tidak wajar, meski demikian terpaksa kita beli. Dari pada makanan kita hambar
rasanya tanpa garam,” ujar seorang warga, Ida Yani.
Ida pun berharap kepada
pemerintah atau dinas terkait, untuk mengatasi dan mencari solusi dengan
kenaikan harga garam saat ini. Meskipunn garam bukan termasuk bahan makan
pokok, menurutnya garam juga salah satu menjadi kebutuhan bersama.