CJH Di Asrama Haji Tengah Mendengarkan Arahan Dari Tim Pelaksana Haji 2023 |
MANDALIKAPOST.com-Kelompok terbang (kloter )pertama jamaah haji asal Nusa Tenggara Barat tahun 2023 resmi diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah pada Rabu (7/6) pukul 01.30 Wita dini hari Nanti.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) NTB Zamroni Aziz mengatakan untuk kloter pertama ini diisi oleh 388 orang CJH asal Lombok Timur ditambah lima orang petugas kloter. Mereka akan dilepas dari Kompleks Asrama Embarkasi LOP oleh Gubernur NTB Zulkieflimasnyah.
“Untuk kloter pertama ini jumlahnya ada 388 untuk jamaah kemudian petugas ada lima. Oleh sebab itu Kami berharap kepada seluruh masyarakat NTB utuk mendoakan jamaah kita kloter pertama dari Kabupaten Lombok Timur diberi kesehatan keafiatan dan sampai ke tanah suci dengan selamat,” Ungkap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) NTB Zamroni Aziz saat ditemui dalam kegiatan penerimaan jamaah haji kolter pertama di Komleks Asrama Haji Embarkasi LOP, Selasa (6/6)
Zamroni menyebut dari 393 CJH ini terdapat dua orang lansia yang umurnya diatas 90 tahun. Mereka atas nama Hafifudin dan Inak Riminta 91 tahun. Kemudian CJH yang memakai kursi roda ada lima orang. Termasuk didalamnya Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah yang menjadi CJH regular.
Sebelum akhirnya diberangkat ke Tanah Suci. Para CJH kloter pertama ini akan melalui proses pengecekan kesehatan dan pembagian paspor di Embarkasi Lop. Malamnya diberikan pembinaan manasik dan baru kemudian Rabu dini hari dilakukan pelepasan. “Kemenag meminta supaya tidak diperkenankan kegiatan-kegiatan berbentuk seremonial,”ujar Zamroni
Adapun 79 orang CJH yang belum mendapatkan visa, kata Zamroni sedang diproses di Kedutaan Indonesia. Saat ini hanya tingga tujuh orang jamaah yang belum memiliki visa keberangkatan. Namun pihaknya memastikan sebelum diberangkatkan seluruh jamaah sudah memiliki visa.
“Sekarang tinggal 7 oarang yang belum dan sedang proses di Kedutaan tapi sebelum berangkat visa harus sudah keluar,” ujarnya
Zamroni menjelaskan ada satu CJH kloter pertama bernama Suparman yang tidak bisa ikut diberangkat karena memiliki riwayat penyakit jantung. Dan saat ini dalam proses perawatan di Rumah Sakit. Tapi untuk mengantisipasi kekosongan. Kemenag memiliki opsi untuk memberangkatkan jamaah cadangan bernama Ahmad Dahlan.
“Nanti jamaah yang tertunda keberangkatannya karena belum ada rekomendasi dari Tim medis akan diberangkatka pada kloter berikutnya. Kami menunggu rekomendasi dari tim medis. Karena lebih memahami kondisi jamaah,” terangnya
Untuk kloter pertama ini melibatkan tim medis sebanyak tiga orang. Satu dokter dan dua perawat. Sedangkan untuk menangani para jamah di Asrama haji sudah ada tim dari KKP kelas 3 Mataram tidak kurang dari 20-25 orang. Tim medis stanby melayani jamaah.
Untuk diketahui Kementerian Agama RI mengalokasikan kuota tambahan sebanyak 430 orang CJH kepada NTB. Dari kuota awal sebanyak 4.499 orang, ditambah kuota tambahan 430 orang, maka total CJH NTB yang berangkat tahun ini sebanyak 4.929 orang.
Kuota Haji NTB tahun 2023 ini mencapai 4.851 orang JCH tergabung dalam 13 kloter. Dimana 6 merupakan kloter utuh, 6 kloter gabungan dan satu masuk dalam kloter campuran bergabung dengan jemaah calon haji dari provinsi lainnya di tanah air.
Zamroni menghimbau kepada para jamaah untuk tidak boleh membawa makanan dari luar masuk ke Asrama maupun untuk dibawa ke Tanah Suci. Semua makanan yang disajikan kepada para jamaah harus steril dan sudah melewati proses pengecekan tim kesehatan.
“Kalau korsi roda boleh dibawa ke Tanah Suci dan panitia yang menyertai jamaah akan maksimal mengamankan bawaan dari jamaah,” jelasnya
Supaya keluarga dari para jamaah tidak datang berbondong-bondong ke Asrama Haji atau Bandara. Tahun ini sudah ada pola baru dalam keberangkatan haji asal NTB. Keluarga atau masyarakat dapat menyaksikan keberangkatan CJH melalui live streaming youtube Kanwil Kemenag.
Upaya ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah sesuai jargon jamaah haji Indonesia ramah lansia. Disamping itu Pemprov NTB juga tetap melakukan koordinasi dengan petugas di Arab Saudi sehingga masyarakat atau jamaah bisa menyaksikan langsung langsung kondisi haji di Arab Saudi.
Pihaknya menekankan kepada petugas yang menyertai jamaah termasuk ketua kloter, pembimbing jamaah serta tim kesehatan untuk rutin memantau jamaah dan memberikan sosialisasi yang lebih banyak kepada para jamaah.
Untuk menjaga stamina para jamaah tetap terjaga. Zamroni mengingatkan para jamaah untuk mengkonsumsi air putih lebih banyak serta membawa peralatan seperti payung, sandal dan kacamata. Mengingat cuaca di Arab Saudi luar biasa panas.
“Jangan memaksakan untuk melaksanakan ibadah sunnah. Khawatirnya ketika melakukan ibadah sunah saat ibadah wajibnya malah sakit .
Sementara itu Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Mataram dr Aulianto menambahkan pemeriksaan jamaah lansia akan diutamakan. Standar pemeriksanaan kesehatan ini untuk menentukan layak atau tidak para jamaah diberangkatkan ke Tanah Suci. Dari laporan yang diterima para jamaah banyak mengalami penyakit bawaan seperti hipertensi dan diabetes yang memang lebih banyak diderita para orang tua.
“Kita dahulukan beliau (lansia) supaya bisa lebih cepat istirahat. Orang tua biasa mengidap penyakit hipertensi, diabetes tapi Alhamdulillah semua jamaah membawa obat sendiri, ada juga yang membawa insulin. Kita siapkan kursi roda selama di Asrama Haji,” tandasnya