BKSDA NTB menggelar puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di TWA Suranadi, Lombok Barat. |
MANDALIKAPOST.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat (BKSDA NTB) memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 dan dalam rangka Road To Hari Konservasi Alam Nasional 2023 dengan menggelar beberapa kegiatan.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni ini pada tahun 2023 mengusung tema “Solusi untuk Polusi Plastik”.
Puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati oleh BKSDA NTB di areal berkemah TWA Suranadi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada Senin tanggal 5 Juni 2023 dengan tema lebih spesifik “Harmoni Alam”.
Dalam puncak peringatan tersebut digelar rangkaian acara berupa : penanaman bibit pohon, bersih sampah di TWA Suranadi, peluncuran podcast “Harmoni” BKSDA NTB, peluncuran lagu BKSDA NTB berjudul “Untukmu Generasiku”, pameran foto satwa liar, gelar wicara konservasi serta pengumuman pemenang lomba foto bertema “Harmoni bersama alam”.
“Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 ini kami selenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kecintaan generasi muda akan lingkungan hidup, hutan dan hidupan liar, serta mengajak mereka secara bersama-sama untuk berkontribusi dalam mengurangi polusi plastik,” jelas Kepala BKSDA NTB, Budhy Kurniawan.
Puncak acara dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB dan dihadiri oleh berbagai unsur yang terdiri dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan lingkup NTB, Bappeda Provinsi NTB, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov. NTB, Dinas Pariwisata Prov. NTB, Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. NTB, jajaran Muspika Kecamatan Narmada dan Pemerintah Desa Suranadi, jajaran akademisi (SMK Qomarul Huda, Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Mataram dan Universitas Pendidikan Mandalika), kelompok masyarakat
(Kelompok Suranadi Lestari, kader konservasi NTB, Masyarakat Mitra Polhut), LSM (World Conservation Society, Portir Indonesia International).
Total peserta mencapai lebih dari 100 orang. Acara juga didukung oleh beberapa mitra BKSDA NTB yaitu : Korean Indonesia Forest Centre (KIFC), Project Conserve UNDP, PT Arei Outdoor, PT Lombok Samudera Abadi, PT Dinar Darum Lestari, PT Neptune Aquatic Marine, Tunak Cottage and Restaurant serta PT Bintang Fauna dan Flora Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Julmansyah menyampaikan bahwa NTB merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas nasional dan sektor pariwisata menjadi salah satu tulang punggung perekonomian, maka harus ditopang dengan faktor kebersihan lingkungan.
"Sejak 4 tahun yang lalu Pemerintah Provinsi NTB telah menerapkan program zero waste dalam pengelolaan sampah, setelah 4 tahun berjalan neraca sampah di NTB bergerak dari 20% menjadi 49%," katanya.
Salah satu upaya dalam menerapkan zero waste tersebut adalah dengan pemilahan sampah yang bertujuan untuk mengurangi emisi sampah.
“Dalam Pemerintah Provinsi NTB sendiri telah tumbuh paradigma sampah bukan sebagai masalah tetapi sebagai sumber daya sehingga kami berusaha menyiapkan hilirisasi nya. Dan pada akhir Juni 2023 ini Pemprov NTB akan meresmikan pabrik batako berbahan dasar plastik yang akan mengolah sampah plastik menjadi batako,” tambah Julmansyah.
Pada kesempatan ini Julmansyah juga menegaskan bahwa jika TWA Suranadi berani menyatakan sebagai plastic netral, maka ini akan menjadi suatu hal yang luar biasa.
Sebelum puncak acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia berlangsung, BKSDA NTB telah menyelenggarakan lomba foto bertema Harmoni Bersama Alam yang diikuti oleh umum melalui media sosial Instagram.
Lomba ini dibuka sejak 22 Mei sampai dengan 3 Juni 2023 dan telah diikuti oleh 40 orang dengan jumlah total foto yang dilombakan sebanyak 72 foto.
Setelah dibuka resmi, acara dilanjutkan dengan bersih sampah dan penanaman bibit pohon beringin di dalam kawasan TWA Suranadi, kemudian diikuti dengan peluncuran podcast “Harmoni” BKSDA NTB. Podcast ini berupa bincang-bincang masalah konservasi yang akan disiarkan di kanal Youtube BKSDA NTB setiap bulan sekali. Selain itu juga diluncurkan lagu BKSDA NTB berjudul “Untukmu Generasiku” yang dibawakan oleh Band BKSDA NTB.
“Dengan podcast dan lagu yang diluncurkan tersebut, kami berharap bahwa upaya menuju harmoni alam ini akan lebih mengena di hati para generasi muda,” tambah Kepala BKSDA Budhy Kurniawan.
Di sisi lain lokasi juga diselenggarakan pameran foto satwa liar karya Marta Saputra, fotografer hidupan liar dari NTB. Sebanyak 35 buah foto hidupan liar baik kelompok satwa reptilia maupun burung dipajang di ruang terbuka.
Foto-foto yang bernilai tinggi secara seni, estetika dan ekologi tersebut sangat menarik perhatian peserta yang hadir dalam acara tersebut.
Di panggung juga diselenggarakan gelar wicara dengan 6 (enam) narasumber yang dibagi dalam 2 sesi.
Sesi pertama diisi oleh 3 narasumber yaitu Kepala Balai KSDA NTB (Budhy Kurniawan), perwakilan World Conservation Sosiety (WCS/ Hernawaty) dan Fotografer dan pengamat burung NTB (Saleh Amin). Perbincangan disampaikan seputar konservasi keanekaragaman hayati di NTB, pengenalan Taman Nasional Moyo Satonda dan potensinya serta ulasan tentang burung di NTB terutama jenis kakatua kecil jambul kuning.
"Dalam menyelenggarakan konservasi di era sekarang yang harus diterapkan dan diinternalisasi di masing-masing instansi atau lembaga adalah kerjasama atau sinergi dengan pihak-pihak terkait,” tegas Budhy.
Ale, panggilan akrab Saleh Amin juga menegaskan bahwa dalam pelestarian kakatua yang sangat penting adalah kolaborasi terutama dalam pencegahan perburuan liar serta mengakomodir hasil penelitian dari perguruan tinggi. Acara menjadi lebih meriah dengan kuis yang dilontarkan pembawa acara dan pemberian hadiah bagi pemenang kuis.
Pada sesi kedua diisi oleh 3 narasumber yaitu Marta Saputra (fotografer hidupan liar), narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB yang diwakili oleh Dian Sosianti yang mengulas tentang pengolahan sampah dan terakhir adalah Agus Alwi, pelestari mangrove di Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.
“Zero waste merupakan perubahan paradigma pengolahan sampah model lama ke model baru yaitu dengan memilah sampah dan kemudian mengolahnya,” jelas Dian Sosianti, Ketua Satgas Zero Waste NTB bentukan Dinas LHK Provinsi NTB.
Narasumber Marta Saputra menyampaikan upayanya yang luar biasa untuk mendapatkan obyek foto satwa liar yang akan menghasilkan foto yang memberi kepuasan tersendiri. Dari upayanya ini maka satwa liar Indonesia bisa dikenal oleh generasi muda. Dan terakhir Agus Alwi menjelaskan tentang seluk beluk kesuksesannya melestarikan mangrove di lokasi Bagek Kembar, Kabupaten Lombok Barat.
Tidak ketinggalan kuis berhadiah di akhir gelar wicara memeriahkan suasana.
Acara terakhir berupa pengumuman pemenang lomba foto bertema Harmoni Bersama Alam.
Pemenang lomba adalah Kawakib Ali Mahdan dengan judul “Harmoni Alam dan Manusia”, juara kedua dimenangkan oleh Dery Ibrahim dengan judul “Air Kehidupan”, juara ketiga dimenangkan oleh Rul Anam dengan judul “Air Terjun Matajitu”.
Acara ditutup dengan bersama-sama dengan Band BKSDA NTB menyanyikan lagu Untukmu Generasiku.
Masih dalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dan Road To Hari Konservasi Alan Nasional 2023, BKSDA NTB melakukan pelepasliaran beberapa jenis burung hasil sitaan di Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Desa ini telah mengesahkan Peraturan Desa tentang larangan berburu satwa liar dan berkolaborasi dengan BKSDA NTB untuk melepasliarkan satwa liar di desa tersebut.