Kepala Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi NTB H.Fathul Gani |
MANDALIKAPOST.com - Vanili menjadi salah satu komoditas pertanian yang besar di NTB. Vanili sendiri memiliki nilai produk ekspor yang tinggi. Namun sangat jarang di Indonesia ada pabrik untuk mengolah vanili. Sehingga ketika di ekspor ke luar negeri akan diolah sedemikian rupa menjadi berbagai jenis bahan makanan.
Provinsi NTB beberapa waktu lalu telah mengekspor sebanyak 1,4 ton vanili ke Amerika Serikat dengan nilai sekitar 1,4 Miliar. Namun jumlah tersebut belum mencukupi karena permintaan mereka mencapai 5 - 6 ton per bulan.
"Tapi insyaallah bulan Juli nanti ada lagi ekspor sekitar 5 atau 6 ton vanili," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Fathul Gani, Rabu, (14/6) di Mataram.
Untuk meningkatkan produktivitas tanaman vanili, kedepannya pihaknya tidak lagi mendatangkan benih vanili dari luar. Satu hektar lahan dan sekitar 3800 pohon vanila telah disiapkan untuk menjadi sumber benih sehingga diharapkan nantinya bisa menghasilkan benih sendiri. "Itu output yang kita harapkan," tandasnya.
"In syaa Allah dalam waktu satu tahun kalau tumbuhnya sudah bagus sudah bisa mulai operasional. Ini ditanaminya baru 2 bulan, masa panennya selama tiga tahun, tapi kalau untuk benih itu 1 tahun sudah bisa, sudah mulai di stek," tambahnya.
Luas lahan vanili di NTB secara keseluruhan sekitar 17 ribu hektar tersebar di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur. Sementara di Pulau Sumbawa biasanya masyarakat menanam vanili di area lahan sekitar perumahan, namun kini sudah mulai dikembangkan. Dengan berkembangnya tanaman vanili, diharapkan kedepannya produksi vanili di NTB semakin meningkat.
"Rata-rata kan kita mulai mengembangkan dua tahun terakhir ini, jadi in syaa Allah satu tahun kedeopan target kita bisa diatas 10 ton bisa terpenuhi," harapnya.
NTB sendiri telah mengekspor vanili ke berbagai negara, seperti AS, Eropa, Asia, China, Tiongkok.
"Vanili yang kita ekspor ini khusus vanili organik seperti permintaan mereka. Jadi kita tidak menggunakan pupuk kimia. Kita khusus gunakan pupuk organik. Persyaratan itu agak ketat, nanti ada tes laboratorium," jelasnya.
Gani optimis, dalam beberapa waktu kedepan NTB dapat meningkatkan produktivitas vanili, sehingga nilai ekspor semakin meningkat dan kebutuhan permintaan dapat terpenuhi.
"Kita sudah siap ,in syaa Allah 2 tahun kedepan akan kita tingkatkanlah kebutuhan vanili kita. Lokal maupun kebutuhan yang diminta oleh pihak luar negeri bisa kita penuhi, ini harapan kita," pungkasnya