Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin M.M., dalam jumpa pers Senin 17 Juli 2023, di aula BPS Provinsi NTB, jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram. |
MANDALIKAPOST.com - Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di NTB yang diukur oleh Gini Ratio pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,375.
Angka ini meningkat 0,001 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,374 dan meningkat 0,002 poin dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,373.
Namun secara umum, Gini Ratio NTB masih termasuk ketimpangan rendah.
"Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 18,34 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada Maret 2023 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah," kata Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin M.M., dalam jumpa pers Senin 17 Juli 2023, di aula BPS Provinsi NTB, jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Menurut Wahyudin, jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,21 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah.
"Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 19,91 persen, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah," ujarnya.
Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang dirilis Senin, 17 Juli 2023, disebutkan, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,402, naik dibanding Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,392 dan turun dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,406.
Sementara Gini Ratio di daerah perdesaan pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,334, turun dibanding Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,341 dan naik dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,325.
Wahyudin menjelaskan, berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 18,34 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada Maret 2023 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.
"Jadi gini ratio di NTB secara umum masih termasuk dalam ketimpangan rendah," katanya.