Ilustrasi Kereta Gantung Rinjani (Ist) |
MANDALIKAPOST.com-Proyek pembangunan kereta gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah mulai menunjukkan progres yang cukup bagus.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB Wahyu Hidayat mengatakan nilai investasi proyek pembangunan kereta gantung Rinjani naik menjadi Rp 6,5 triliun dari rencana sebelumnya hanya sebesar Rp 2,2 triliun.
"Progres Investasi Kereta Gantung Rinjani kini memasuki langkah berikutnya,"Kata Wahyu Hidayat usai menemui perwakilan Tim Survei internal PT. Indonesia Lombok Resort (PT. ILR) di Kantor DPMPTSP, Selasa (1/8/2023).
Berdasarkan informasi yang diterima Pemprov. Tim Survei internal PT. Indonesia Lombok Resort (PT. ILR) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, sudah melakukan survei terkait proyek pembangunan kereta gantung Rinjani pada Jumat, (28/7) kemarin.
Setelah tim selesai melakukan survei akan dilanjutkan dengan penyusunan kebutuhan anggaran dan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
"Diperkirakan proses penyusunan AMDAL dan penyusunan estimasi anggaran akan berlangsung selama 6 bulan apabila tidak ada kendala,"Jelasnya
Tahapan pembangunan proyek kereta gantung akan dimulai setelah AMDAL dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) disetujui. Saat ini pihak investor sudah menuntaskan feasibility study (FS) atau studi kelayakan detail engineering design (DED) atau detail gambar kerja.
"Diperkirakan proses pembuatan AMDAL akan memakan waktu selama 1,5 sampai dengan 2 tahun. Hal ini tergantung kondisi di lapangan," ujarnya
Oleh karena itu, kegiatan konstruksi proyek pembangunan direncanakan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang. Dengan nilai investasi proyek Kereta Gantung yang mencapai Rp. 6,5 Triliun. Diharapkan mega proyek ini mampu memberi dampak yang lebih besar bagi Provinsi NTB. Terkhusus masyarakat di sekitar lokasi.
Seperti diketahui pembangunan proyek kereta gantung Rinjani mulai dikerjakan pada 18 Desember 2022. Bahkan peletakan batu pertama atau groundbreaking dilakukan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah.
Dimana kereta gantung Rinjani ini diklaim bakal menjadikan Lombok sebagai pusat pariwisata dunia.
Lokasi pembangunan kereta gantung ini tidak berada di zona inti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Tetapi masih berada di kawasan hutan lindung. Mulai dari Karang Sidemin Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah. Menuju kawasan hutan lindung bagian atasnya.
Manager Production PT. Indonesia Lombok Resort selaku investor, Rinjani Ahui mengungkapkan, jika perusahaannya terus melakukan tahap-tahap pembangunan kereta gantung. Pihaknya belum bisa secara langsung melakukan pemasangan tiang kereta gantung, karena harus dilakukan pengeboran.
Alat untuk mengebor masih manual, karena diangkut menggunakan tenaga manusia. Sementara kondisi di lapangan, pengangkutan alat itu tidak memungkinkan untuk diangkut, sehingga harus menggunakan alat bor yang bertenaga mesin. Untuk itu, pihaknya sedang mencari cara agar alat bor sesuai dengan kondisi lapangan.
"Alat tersebut (Bor,red) akan didatangkan dari China," ujarnya.