H Lalu Winengan. |
MANDALIKAPOST.com - Ketua Presidium Dewan Sasak Muda Bersatu (Desak Datu), H Lalu Winengan menyayangkan statemen politisi senior PDIP NTB, H Ruslan Turmuzi yang mengkritisi Pj. Gubernur NTB, H Lalu Gita Ariadi.
Winengan menilai statemen Ruslan tidak jelas dan tanpa alasan. Hal ini juga akan berdampak pada turunnya elektabilitas Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo - Mahfud MD di NTB.
"Statemen Ruslan itu tidak jelas dan cenderung tendensius," tegas Winengan.
Ia memaparkan, Pj. Gubernur menjalankan tugasnya dari negara melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri.
Tupoksinya antara lain menjaga inflasi, mengentaskan kemiskinan ekstrim dan menekan angka stunting.
"Program Jumat Salam itu sudah bagus dan menjalankan 3 tupoksi sekaligus. Jadi saya selaku presidium Desak Datu menilai komentar Ruslan Turmuzi ini semata tendensi karena dia tidak suka orang Lombok jadi Pj. Gubernur," tegasnya.
Ia mengatakan, program Jumat Salam dari Pemprov NTB saat ini sudah menjalankan 3 program itu, inflasi, kemiskinan ekstrim, dan stunting.
"Kemarin kita sama panen raya Lobar, besok pagi Jumat Salam dii Kebun Ayu. Ini bagian dari tugas menuntaskan kemiskinan ekstrim, stunting, dan inflasi," jelasnya.
Winengan menegaskan, apa yang disoroti Ruslan Turmuzi merupakan tendensi Ruslan yang tak suka orang Lombom me jadi Pj. Gubernur.
"Sehingga kekhawatiran saya, jangan sampai orang Lombok yang tadinya sudah suka dengan Ganjar-Mahfud tapi karena sikat Ruslan Turmuzi ini akan menurunkan elektabilitas Ganjar - Mahfud di NTB," katanya.
Winengan menegaskan, dirinya heran dengan sikap Ruslan Turmuzi, padahal Lalu Gita juga berasal dari Lombok Tengah.
"Jadi saya sebagai Desak Datu akan arahkan keluarga saya untuk tidak memilih Ruslan Turmuzi sebagai Wakil Rakyat dari Lombok Tengah," tegasnya.
Reporter : Abdul Rahim