Tim gabungan berjibaku dengan api saat pengendalian kebakaran hutan di kawasan TNGR, (Foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, kebakaran hutan dikawasan TNGR belum berhasil dipadamkan.
"Api belum berhasil dipadamkan hingga hari ini oleh petugas bersama aparat gabungan TNI-Polri," kata Taufikurrahman, Kepala Resort TNGR Sembalun, saat ditemui di lokasi. Kamis (2/11).
Kronologi peristiwa kebakaran lahan tersebut, diketahui berdasarkan pemantaun secara visual dari arah Desa Sembalun (Kantor Resort TNGR) masih terdapat hotspot yang merupakan api dari kebakaran hutan yang tidak dapat di kendaliakan pada hari kemarin, pada Rabu (1/11) kemarin.
"Pada pukul 05.00 Wita pagi hari, kami melakukan pemantauan secara visual di kantor resort TNGR Sembalun. Titik awal kebakaran di lokasi hutan Gomongan naik ke hutan Panggang Desa Sembalun Lawang," terangnya.
Selanjutnya, Pada Pukul 08.00 Wita tim pertama Dalkarhutla bergerak menuju lokasi karhut dengan membawa 5 unit pompa pungung/jet shooter dan persedian air dengan menggunakan mobil opersianal galag dan sepeda motor.
Kemudian, disusul oleh tim kedua Dalkarhutla sebanyak 27 orang tiba di lokasi kebakaran dan mulai melakukan upaya pengendalian dengan cara membuat ilaran (penyekatan) api dan pemadaman langsung dengan menggunakan jet shooter serta kepiok dari ranting pohon.
"Upaya yang kami lakukan, yakni penyektan api agar tidak merambat ke kebun warga di sekitar kawasan dan pemadaman menggunakan jet shooter serta kepiok dari ranting pohon dan alat seadanya," jelas Taofik.
Taofik mengakui, meskipun api dibagian bawah sebelah barat dan timur dapat di kendalikan oleh tim gabungan. Namun api dibagian atas sulit dijangkau di sebabkan topografi yang terjal dan vegetasi semak tebal (bahan bakar potensial) serta angin kencang.
"Kondisi terakhir, api belum bisa di kendalikan sepenuhnya dan masih tersisa dua titik. Yakni, Api di bagian ujung sebelah atas itu tidak bisa kita jangkau, karena laju api cukup kencang dan kondisi medan teradapt jurang dan terjal," katanya.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, luas area kawasan yang terbakar mencapai 55 hektare. Sedangkan vegetasi yang terbakar berupa semak, perdu, rumput, dedaunan kering dan beberapa pohon jenis bakbakkan, cemara gunung, saropan, acacia decurrens.
Adapun kendala yang dihadapi oleh tim, ungkap Taofik lbih lanjut saat mengendalikan dan memadamkan api di kawasan tersebut, adalah kecepatan angin relatif tinggi sehingga kebakaran meluas dengan cepat. Serta vegetasi mudah terbakar, tidak tersedianya sumber air di lokasi kebakaran dan jumlah peralatan sangat minim.
"Alhamdulillah, luas lahan yang berhasil di padamkan oleh tim hanya 15 hektare. Itupun kita berjibaku dengan kobaran api menggunakan alat seadanya, berupa cangkul, parang, sekop dan ranting kayu," tutur Taofik.
Oleh karena itu, selanjutnya sambung Taofik tim melakukan rapat evaluasi Dalkarhutla yang dihadiri oleh Kapolsek Sembalun, Koramil 1615 Sembalun dan Danton Kompi 3 Batalion B Sat Brimob Polda NTB.
Anggota MPA berjibaku memadamkan api di kawasan TNGR, (Foto Istimewa/MP). |
Mengingat bahwa kepala api sulit di jangkau, disebabkan oleh topografi yang terjal maka pelaksanaan Dalkarhut pada hari ini (Kamis-red) dan di hari berikutnya tim hanya bisa memantau arah api.
"Berdasarkan pengamatan selama dua hari, kegiatan Dalkarhut selanjutnya akan diperioritaskan pada lokasi kearah jalur pendakian dan kearah lahan milik masyarakat di sekitar kawasan TNGR," terang Taofik.
"Adapun penyebab kebakaran karhut, di duga oleh aktifitas manusia dan pelaku dalam upaya penyelidikan," imbuhnya.
Untuk sementara, aktivitas pendakian ke gunung Rinjani saat ini masih aman. Untuk itu pihaknya akan melakukan evaluasi kembali, melihat titik apinya apakah membahayakan pengunjung atau tidak.
"Oleh karena itu, kami juga mengantisipasi penjagaan jangan sampai mengarah ke jalur pendakian," ujar Taofik.
Untuk itu juga, pihaknya menghimbau warga masyarakat tetap waspada terhadap kebakaran hutan, serta jangan membuat perapian di dalam kawasan hutan TNGR maupun di luar kawasan. Agar tidak terjadi kebakaran hutan seperti saat ini.
"Kami tidak bosanny amenghimbau warga, tetap waspada terhadap kebakaran hutan dampak musim kemarau ini," katanya.
Untuk diketahui, dari kemarin hingga hari ini upaya untuk memadamkan api tersebut, Tim Dalakarhutla mengirim 39 orang untuk membantu pengendalian api. Dengan rincian usur dari Resort BTNGR Sembalun 15 orang, Polsek Sembalun 4 orang,Koramil 1615 Sembalun 2 orang, Sat Brimob Polres Lotim dan Polda NTB 11 orang, KPH Sembalun Rinjanin Timur 3 orang, Pol PP. Kecamatan Sembalun 3 orang, MPA 6 orang dan MMP 6 orang.