Ratusan peserta mengikuti seminar persiapan rekrutmen petugas haji di Asrama Haji Embarkasi Lombok, Minggu (3/12/2023) |
MANDALIKAPOST.com- Ratusan peserta mengikuti seminar persiapan rekrutmen petugas haji di Asrama Haji Embarkasi Lombok, Minggu (3/12/2023). Dalam seminar yang digelar Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Provinsi NTB ini, para peserta mendapatkan banyak ilmu dari pengalaman yang dibagikan fasilitator pelatihan untuk petugas haji dari Kementerian Kesehatan RI.
“Seminar ini membuka wawasan calon petugas mengenai peran dan fungsi mereka. Biar ada gambaran, misalnya saya (calon petugas red) cocoknya di mana,” kata Fasilitator Pelatihan Untuk Petugas Haji pada Kementerian Kesehatan RI, dr Erwin Syah.
Dijelaskannya, melalui seminar ini, para calon petugas haji nantinya bisa memiliki gambaran kondisi Tanah Suci. Sehingga mereka ada persiapan yang matang sebelum keberangkatan. Ratusan calon peserta yang mengikuti seminar ini terdiri dari tenaga kesehatan yang pernah bertugas maupun yang belum sama sekali.
“Alhamdulillah teman-teman dari AKHI NTB mempersiapkan materi sesuai dengan yang kita harapkan untuk peserta, baik alumni maupun yang belum pernah sama sekali. Jadi bagi teman-teman yang baru, bisa membuka wawasan kondisi di Tanah Suci,” terangnya.
Selama memberikan pelayanan pada jamaah haji, petugas harus lebih bisa memahami karakter para jamaah. Ada ratusan jamaah yang harus dilayani dengan jenis karakter yang berbeda-beda. Sebab itu, para petugas ini harus lebih sabar nantinya.
“Kendala, salah satunya karakteristik jamaah. Ada yang tahu penggunaan toilet, ada yang sudah dikasih tahu tapi lupa. Ada juga yang ngeyel, dan lainnya,” sambungnya.
Melihat perbedaan karakteristik jamaah tersebut, para petugas diminta untuk bisa memberikan edukasi kepada mereka. Karena dengan jumlah petugas yang ada, disebut Erwin masih belum ideal untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jamaah.
“Beruntung dari satu kloter ada lima petugas. Yaitu satu petugas dari Kementerian Agama sebagai ketua kloter, satu sebagai pembimbing ibadah dan tiga tenaga kesehatan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia seminar H Suganda mengatakan, jumlah calon petugas yang datang mengikuti seminar sebanyak 500 orang. Sebelum masa pemberangkatan calon jamaah haji, akan dilakukan rekrutmen petugas kesehatan nantinya.
“Mereka akan mengikuti proses seleksi sesuai dengan kompetesi masing-masing. Setelah terpilih nanti akan ada pelatihan secara kompetensi,” bebernya.
Ketua AKHI NTB H Lalu Sahrun menyebutkan, idealnya jumlah petugas haji yang ikut diberangkatkan adalah, dua dokter dan empat orang perawat. Dengan jumlah ini pelayanan kepada jamaah haji di Tanah Suci dinilai bisa lebih maksimal.
“Ini tergantung dari kebijakan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Asosiasi d ipusat itu sudah mengusulkan tapi kan tergantung dari regulasi pemerintah. Kalau sekarang kan satu dokter dan dua perawat,” jelasnya.
Dikatakannya, jumlah ideal petugas ini sangat diharapkan bisa direalisasikan agar pelayanan bisa lebih maksimal. Apalagi, jamaah haji di NTB banyak yang sudah lanjut usia (lansia), sehingga membutuhkan pelayanan yang maksimal.
“Jamaah lansia itu dibagi dua. Jamaah lansia tanpa komorbid dan jamaah lansia dengan komorbid. Jadi itu yang harus dipersiapkan oleh teman-teman petugas,” pungkasnya.