Cawapres nomor urut 3 Prof Mahfud MD memberikan sambutan virtual kepada Relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) Provinsi NTB |
MANDALIKAPOST.com- Relawan Provinsi NTB menggelar deklarasi Mahfud Guru Bangsa (MGB). Dalam acara ini Cawapres Prof KH Mahfud MD hadir secara virtual.
Dalam sambutannya, Mahfud mengatakan pasangan calon nomor 3, Ganjar-Mahfud akan meneruskan program yang baik untuk Indonesia. Diantara fokusnya adalah untuk kaum dhuafa atau masyarakat miskin.
"Ada 21 program unggulan, diantaranya memikirkan kaum dhuafa. Ini (program) supaya tidak lalai dalam menyampaikan ajaran agama, " katanya, Senin (25/12).
Hadir dalam deklarasi ini Wakil Ketua Koordinator Tim Pemenangan Nasional (TPN) TGB HM Zainul Majdi dan tokoh Nahdlatul Ulama KH As'ad Said Ali.
Mahfud melanjutkan, di dalam Alquran disebutkan siapa yang berdusta dalam agama, mereka yang tidak menjalankan agama. Mereka yang beragama namun tidak peduli anak yatim dan kesusahan orang miskin.
"Orang itu iman, jubahnya sebesar apapun kalau tidak peduli, itu pendusta, " sambungnya.
Pria asal Madura ini melanjutkan, pasangan Ganjar-Mahfud mendiskusikan kaum dhuafa diantaranya mencetuskan satu keluarga satu sarjana atau satu desa satu puskesmas. Ini berdasar pengamatan saat keliling dari Sabang sampai Merauke.
"Selain itu perhatian pada guru agama, saya ketahui tidak ada yang memperhatikan guru agama. Di Ponpes Al-Ikhlas Gresik gajinya hanya Rp 75 ribu. Maka kami mulai menghitung kesejahteraan, " imbuhnya.
Berdasar data statistik, kata Mahfud, orang miskin di Indonesia dan yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata jumlahnya mencapai 9,3 persen atau lebih dari 20 juta, itu berdasar pendapatan Indonesia.
"Bila mengacu pada data Word Bank (orang dengan pendapatan rendah) maka jumlahnya 80 juta orang, " bebernya.
Dalam acara temu relawan dan deklarasi relawan MGB Provinsi NTB. Mahfud juga menyinggunh perjalanan menjadi Wakil Presiden, selama ini terus berjalan dan silaturahmi. Tidak ada langkah politik, tetap berkunjung ke pesantren. Termasuk juga datang ke perguruan tinggi, selaku Menkopolhukam.
"Karena saya sadar kalau bicara uang atau dana tidak memiliki. Saya hanya melakukan itu (silaturahmi), " katanya.
Pada saatnya kemudian, kata Mahfud, Ketua Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri memanggilnyaa. Sebelumnya Megawati sudah rapat dengan pimpinan tiga partai yaitu Perindo, Hanura, dan PPP.
"Pada 17 Oktober sore. Ibu Mega menyampaikan, kami PDI Perjuangan atas persetujuan partai koalisi mendukung saya untuk maju, " kata pria yang saat ini menjadi Menkopolhukam ini. (*)