Tim Monev Dinas Dikbud NTB saat mengunjungi SMKN 1 Wera, Kabupaten Bima. |
MANDALIKAPOST.com - Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMKN 1 Wera, Kabupaten Bima, terancam molor dan tak memenuhi target waktu.
Sudah di penghujung tahun 2023, pembangunan fisik ruang laboratorium baru berjalan tak lebih dari 50 persen. Selain itu, peralatan teknis laboratorium pun belum datang.
"Peralatannya belum datang. Yang datang baru meubeler saja," kata Kepala SMKN 1 Wera, Hj. Fys'all.
Kondisi keterlambatan itu disampaikan, Kepala SMKN 1 Wera, Hj. Fys'all saat menerima tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Dinas Dikbud Provinsi NTB, Kamis 23 November 2023.
Menurut Hj. Fys'all, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak suplier yang mengerjakan proyek DAK 2023 ini, agar pekerjaan disegerakan untuk megejar waktu.
"Kita upayakan percepatan agar bisa terkejar waktunya. Sudah kami komunikasikan juga dengan pihak supliernya," katanya.
Dijelaskan, secara keseluruhan proyak DAK di SMKN 1 Wera tahun 2023 berpalfon anggaran mencapai Rp1,3 Miliar. Itu terdiri dari bangunan fisik laboratorium dan juga peralatan serta meubelernya.
Menurut Hj. Fys'all, sistem atau pola swakelola DAK saat ini memang ada plus dan minusnya.
Kelebihannya adalah bahwa Kepala Sekolah punya wewenang besar untuk meminta pihak suplier dalam membangun dan mengadaka peralatan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan sekolah. Tapi kelemahannya, semua dana proyek DAK langsung disalurkan dan dikelola oleh suplier.
"Istilahnya Kepala Sekolah punya power dan kewenangan kebijakan. Tapi kami sama sekali tidak mengelola dananya, karena dana DAK ini langsung ke suplier," kata Hj. Fys'all.
Hasil pantauan Tim Monev Dinas Dikbud NTB di SMKN 1 Wera mendapatkan kondisi pembangunan yang masih berprogres sangat lamban.
Bangunan laboratorium baru berdiri dinding, tanpa atap. Sementara peralatan laboratorium belum ada yang diterima pihak sekolah.
Jika tak dilakukan percepatan, maka hampir bisa dipastikan proyek DAK di SMKN 1 Wera bakal molor dan terancam tak bisa selesai tepat waktu. (*)