MANDALIKAPOST.com- BPJS Kesehatan menghadirkan layanan Skrining Riwayat Kesehatan bagi masyarakat dan pegawai di Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam kegiatan peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2024, Senin (15/01). Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, Angga Firdauzie mengatakan, pihaknya juga sekaligus memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pelayanan BPJS Keliling pada kesempatan tersebut.
“Skrining Riwayat Kesehatan merupakan salah satu manfaat promotif dan preventif bagi peserta Program JKN. Skrining Riwayat Kesehatan dilakukan untuk mengetahui potensi risiko penyakit kronis sedini mungkin sehingga dapat ditindaklanjuti segera agar kondisi peserta JKN yang bersangkutan tidak bertambah parah. Beberapa penyakit yang bisa dideteksi melalui Skrining Riwayat Kesehatan ini antara lain penyakit diabetes melitus, hipertensi, gagal ginjal dan jantung koroner," jelas Angga.
Skrining Riwayat Kesehatan ini bisa diakses peserta JKN melalui Aplikasi Mobile Skrining, website BPJS Kesehatan, dan Chat Assistant JKN (CHIKA). Angga juga menjelaskan bahwa layanan skrining tersebut diperuntukkan bagi peserta JKN dengan usia 15 tahun ke atas dan dilakukan satu tahun sekali. Selain itu BPJS Kesehatan Cabang Mataram juga menghadirkan BPJS Keliling. Angga menerangkan, BPJS Keliling merupakan salah satu kanal pelayanan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan administrasi JKN.
"Kami rutin menjadwalkan BPJS Keliling dan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Kali ini, kami juga hadirkan layanan BPJS Keliling guna mempermudah pegawai di lingkup Pemerintah Provinsi NTB untuk mengakses pelayanan administrasi kepesertaan JKN, khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak punya cukup waktu untuk mengurus administrasi JKN. Misalnya, untuk melakukan pembaruan data kepesertaan JKN, pindah lokasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), atau bahkan perlu mendapatkan informasi perihal Program JKN. Dengan adanya BPJS Keliling, semua urusan tersebut bisa selesai tanpa perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan,” kata Angga.
Sementara itu, Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengapresiasi dukungan BPJS Kesehatan dalam menghadirkan layanan BPJS Keliling saat kegiatan promosi budaya K3 kepada masyarakat tersebut. Ia juga mengatakan bahwa, lingkungan kerja tidak hanya berkewajiban menyediakan sarana kesehatan seperti sanitasi dan memperhatikan higienitas semata, namun juga perlu memperhatikan kesehatan mental pekerjanya.
"Lingkungan kerja yang aman dan sehat akan menciptakan suasana kerja yang baik dan bahagia sehingga produktivitas pun meningkat. Kami mengapresiasi layanan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan, termasuk BPJS Keliling. Kami berharap BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan layanan dan menyentuh semua lapisan masyarakat, khususnya di Provinsi NTB ini," ujar Gita.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi NTB juga akan terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk proaktif mendaftarkan diri dan keluarganya ke dalam Program JKN selagi masih sehat. Menurut Gita, berdasarkan data yang ia peroleh, jumlah kepesertaan JKN di NTB terus meningkat. Per Desember 2023, ada sebanyak 5.428.570 jiwa atau sekitar 98% penduduk Provinsi NTB yang sudah menjadi peserta JKN.
"Seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB telah mencapai Universal Health Coverage (UHC). Dukungan dari semua pihak, termasuk dari fasilitas kesehatan, juga turut andil dalam mendorong penyelenggaraan Program JKN yang semakin baik. Kami juga berharap fasilitas kesehatan bisa mengoptimalkan implementasi Transformasi Mutu Layanan. Sarana dan prasarana layanan kesehatan juga akan kami pantau secara berkala untuk memastikan ketersediaannya bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat setempat dalam mengakses layanan kesehatan yang diperlukannya," ujar Gita.