Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Ibnu Salim |
MANDALIKAPOST.com - Pemerintah Provinsi NTB terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam mengatasi persoalan harga beras yang terus mengalami kenaikan.
"Kita sedang meningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam rangka mengatasi persoalan itu ,dan salah satu point yang harus kita tingkatkan itu adalah Operasi Pasar dalam rangka menekan harga yang dikatakan tinggi tadi," ungkap Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Ibnu Salim,Kamis 22 Februari 2024 di Mataram.
Ibnu Salim mengungkapkan bahwa pemerintah daerah bersama stakeholder terkait saat ini sedang mempersiapkan pelaksanaan operasi pasar.
"Ini sedang dipersiapkan pekan ini sudah berjalan dan kira juga mempersiapkan dengan pihak-pihak terkait termasuk OPD terkait"tutur Ibnu
Pemerintah daerah juga telah memberikan informasi ke pusat terkait kondisi distribusi pangan daerah yang saat ini menipis. Pengajuan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, terkait berapa yang akan digelontorkan tentunya diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Ya distribusi mungkin dari pusat .yang jelas kita sudah menginformasikan kondisi di daerah tentu solusinya nanti kan ini tidak bisa tingkat lokal saja tapi di nasional juga, yang penting tersampaikan dan persoalan ini bisa teratasi," ujar Ibnu.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Abdul Azis menambahkan, dalam mengatasi persoalan pangan yang saat ini harganya meningkat, pemerintah provinsi NTB melakukan tiga instrumen, yakni bantuan pangan murah yang sudah dilaksanakan sejak bulan Mei tahun lalu dan masih berlanjut di tahun 2024.
"Yang kedua menggelontorkan Beras SPHP, ketiga kita lakukan pergerakan pangan, Bazar pangan seperti itu. TIga instrumen ini yang kita lakukan," ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa bantuan beras dari pemerintah pusat berupa beras SPHP stoknya ada di Bulog, sedangkan stok dari pemerintah provinsi NTB dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan.
"Ada 56 ton sudah kita keluarkan 3 ton ke sumbawa dan 1 ton ke Lombok tengah. Seperti itu gambarannya. Jadi untuk stok bulog sebaiknya ditanyakan ke bulog.
Rencananya sebanyak 13 ribu ton beras dari Jawa Timur akan dikirim ke NTB. Hal ini berdasarkan informasi hang diterima dari Bulog. Adapun untuk kebutuhan beras dalam daerah satu tahun kedepan sebanyak 500 ribu ton. Sementara itu pihaknya mengaku tidak bisa melakukan pembatasan jika ada petani ingin menjual gabah ke luar daerah.
" lagi diluncurkan ke NTB sekarang kan sedang dikirim dari Jawa timur 13 ribu ton. Kebutuhan kita dalam satu tahun 500 ribu ton. Tapi kalau terkait dengan kebutuhan kita per minggu kita buka datanya dulu," ujarnya
Aziz menyebut 52 ton beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Ramadhan nanti. Puluhan ribu beras ini adalah cadangan Pemerintah Provinsi NTB. "Kalau yang ada dibulog kan lebih banyak ada 13 ribu ton terus akan diluncurkan. Sementara kalau panem kan sporadis untuk saat ini artinya belum panen raya. Paling di Lobar yang ada irigasi tehnis saja," pungkasnya