Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Firmansyah, |
MANDALIKAPOST.com- Potensi sampah di kawasan Gunung Rinjani, diperkirakan mencapai 100 ton per tahun. Jumlah ini mengacu pada banyaknya kunjungan wisatawan dan pendaki ke kawasan Gunung Rinjani yang mencapai 200 ribu orang per tahun.
"Berdasrkan jumlah pengunjung baik yang di wisata pendakian maupun non pendakian itu di atas 200 ribu orang. Kalau kemudian kita asumsikan setiap orang membawa setengah kilo setiap hari berarti ada potensi sampah di atas 100 ton per tahunnya," ungkap Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Firmansyah, Selasa (5/3/2024).
Firmansyah menjelaskan, dari potensi tersebut, baru sekitar 11 ton sampah yang terdata. Dari sebagian besar berasal dari destinasi wisata pendakian, mencapai 10 ton, sementara satu ton berasal dari wisata nonpendakian.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah di seluruh kawasan Gunung Rinjani, bukan hanya dari gunungnya saja. "Karena ada enam destinasi wisata pendakian dan 21 situs wisata nonpendakian yang semuanya memerlukan perhatian dalam penanganan sampah," tegasnya.
Meskipun 11 ton sampah telah terdata pada tahun 2023, Firmansyah mencatat pengelolaannya masih perlu dioptimalkan. Hingga saat ini, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) bertanggung jawab atas pengelolaan sampah, sementara pendataan sampah di wisata nonpendakian masih belum sepenuhnya lengkap.
"Jadi basis yang kita rencanakan, peta jalannya sebenarnya upaya kita mengkonsolidasikan seluruh ilhitar pengelolaan sampah yang sudah dilakukan selama ini," kata Firmansyah