Direktur RSUD Kota Mataram dr. Eka Nurhayati, Sp.OG(K)-FER. |
MANDALIKAPOST.com- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram akan membuka layanan program bayi tabung mulai Juni 2024 mendatang. Program bayi tabung menjadi alternatif bagi pasangan suami istri yang mengalami gangguan kesuburan untuk mendapatkan keturunan.
Direktur RSUD Kota Mataram dr. Eka Nurhayati, Sp.OG(K)-FER., Mengatakan
Untuk program bayi tabung ini, biayanya antara Rp50 juta hingga Rp100 juta. "Program bayi tabung, kita kemungkinan akan running bulan Juni, setelah lebaran. Karena laboratorium itu harus diuji coba. Dia harus benar-benar maksimal, tidak boleh main-main,"jelasnya
Menurut dr . Eka, Persiapan sarana dan prasarana untuk layanan program bayi tabung di RSUD Kota Mataram ditargetkan tuntas pada bulan April mendatang. Baik dari sisi pelatihan sumber daya manusia (SDM) hingga pemasangan peralatan laboratorium.
"Nah uji cobanya dua bulan, April dan Mei. Juni kita sudah mulai menerima pasien, melakukan kegiatan program bayi tabung itu," ucap Eka.
Sebelum dibuka layanan program bayi tabung pertama di wilayah NTB dan NTT itu, Eka mengatakan akan dilakukan seminar. Seminar itu untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa RSUD Kota Mataram siap melayani program bayi tabung.
Eka mengungkapkan selama ini pasien di Kota Mataram yang ingin melakukan program bayi tabung terpaksa dirujuk keluar NTB. Padahal dari sisi penerimaan, program bayi tabung dapat menjadi potensi peningkatan pendapatan asli Daerah (PAD).
"Biayanya mungkin antara Rp50 juta sampai Rp100 juta. Tergantung usia, penyakit dan kelainannya yang dialami pasien. Lumayan Rp100 juta satu orang atau minimal Rp50 juta, selama ini keluar daerah. Kalau bisa di sini dilakukan dan juga masyarakat yang ada di Kota Mataram dan sekitarnya bisa bolak-balik, tidak harus tinggal di luar daerah," kata istri Direktur RSUD NTB dr. Lalu Herman Mahaputra ini.
Eka mengungkapkan tingkat keberhasilan program bayi tabung sebesar 40 persen. Tetapi dapat diimprove dengan melakukan persiapan sebelum dilakukan program bayi tabung.
Tingkat keberhasilan program bayi tabung sangat dipengaruhi oleh usia. Karena usia di atas 35 tahun, cadangan sel telur sudah menurun.
"Jadi bisa menurunkan angka keberhasilan. Apalagi penyakit endometriosis, bisa menurunkan tingkat keberhasilan bayi tabung," terangnya.
Menurut Eka, program bayi tabung yang akan segera dibuka RSUD Kota Mataram merupakan satu-satunya di NTB. Bahkan provinsi tetangga NTT juga belum ada rumah sakit yang membuka layanan program bayi tabung.
Eka menambahkan program bayi tabung ini dibuka melihat adanya kebutuhan masyarakat. Kemudian, pihaknya juga melihat ada potensi PAD yang bisa diperoleh karena selama ini pasien bayi tabung harus keluar NTB.