Kadis Dikbud NTB, Dr H. Aidy Furqan S.Pd memberikan trophy kepada pemenang AISO 2024. (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB akan kembali menggelar Anugerah Istimewa Sekolah (AISO). Kegiatan ini menjadi rangkaian dari Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Provinsi NTB pada Selasa, 2 Mei 2024.
Kegiatan AISO tersebut pertama kali digelar pada 2021, sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah-sekolah yang telah berprestasi di bidangnya.
“AISO kami adakan lagi dalam rangka Hardiknas 2024. Tahun ini yang menjadi tuan rumah, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatannya berlangsung di SMAN 1 Sembalun," ungkap Kepala Dinas Dikbud Provinsi NTB, H Aidy Furqan, Sabtu (4/5).
H Aidy Furqan memaparkan dalam sambutannya, pada AISO istimewa ini kategorinya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun perlu di ingat, infec dari kegiatan ini sangat besar dalam dunia pendidikan.
Salah satu dampaknya adalah, melahirkan program-program unggulan selain Infaq pendidikan juga program penguatan kebudayaan.
"Bahwa NTB menduduki ke lima nasional urutan indeks kebudayaan setelah Jugyakarta, Bali, Jawa Tengah dan Bengkulu. Sementara kita (NTB) di urutan ke lima," ujar Furqan.
"Bukan hanya itu, dua hari yang lalu kita menerima penghargaan dari Mendikbudristek melalui program kita yakni, pelestarian bahasa Daerah," imbuhnya.
Semua rangkaian sudah berakhir, sekaligus memberikan apresiasi berupa teropy kepada SMA, SMK, SLB negeri dan swasta. Termasuk juga ada SD dan SMP sederajat.
"Ini bentuk apresiasi dari hasil penilaian kami sejak Juni 2023 yang lalu, dan berakhir pada Juli 2024," jelas Furqan.
Untuk diketahui, Kegiatan AISO kali ini dikemas dalam berbagai rangkaian acara yang sudah di launching. Diantaranya program integrasi pembelajaran materi cinta bangga paham rupiah dan ekstrakurikuler gulat.
"Di tahun ajaran baru 2024, kami akan menyelenggarakan satu bakti pendidikan melalui program yang namanya Infaq pendidikan untuk NTB," ujarnya.
Hal ini disebabkan oleh, kondisi yang dialami di provinsi NTB bahwa, 36 persen anak-anak yang putus sekolah disebabkan oleh faktor ketidak mampuan orang tua menyekolahkan anak-anaknya.
"Maka sangat singkron dengan adanya kemiskinan ekstrim yang ada di NTB. 36 persen ini sebagian sudah kami kunjungi, kami datengi orang tuanya dan melihat langsung kondisi rumahnya," ungkap Furqon.
PJ Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menyerahkan trophy kepada juara umum AISO 2024. (Foto: Rosyidin/MP). |
Sementara itu, PJ Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada jajaran pendidikan yang telah menggagas acara tersebut.
"Mudah-mudahan kegiatan pemberian AISO ini sebagai titik awal bagi kita untuk terus memberikan prestasi-prestasi terbaik yang mampu kita lakukan di lingkup tugas masing-masing," harapnya.
Pada kesempatan itu l, Miq Gita berpesan agar meningkatkan prestasi lebih baik lagi, lebih sempurna lagi, dan lebih bermanfaat lagi. Mimpi besar Indonesia Emas 2045 harus terus diikhtiarkan. Pada saat Indonesia Emas, anak-anak yang sekarang di didik adalah yang akan menjadi aktor-aktor pembangunan.
"Mereka akan menjadi penopang wajah bangsa, negara dan daerah kita. Bila kita ingin melihat Indonesia Emas di masa yang akan datang, potret kecilnya saat ini ada di sekolah-sekolah yang sekarang menjadi kewenangan kita," ujarnya.
Miq Gita menekankan setiap satuan pendidikan dituntut menghadirkan potret kecil Indonesia Emas 2045. Dengan menciptakan kondisi sekolah yang harmonis, produktif, kreatif serta memiliki inovasi dan daya saing.
"Oleh karenanya, bila ingin melihat Indonesia emas 21 tahun yang akan datang. Potret kecilnya saat ini ada di sekolah-sekolah," pungkasnya.
Untuk itu, lanjutnya mendidik, mengawal dan menciptakan impian emas bukan hanya tugas Kadis Dikbud. Tetapi dibutuhkan kolaborasi dukungan semua pihak, untuk itu Kadis Dikbud harus berkoordinasi dengan semua OPD yang ada di lingkup Pemprov NTB.
"Saya direktifkan Kadis Dikbud berkoordinasi dengan semua OPD. Ajak serta OPD-OPD yang lain untuk berprogram Good Landing di SMA dan di sekolah-sekolah lainnya," ujarnya.
"Saya juga mengapresiasi Kadis Dikbud, kordinasi baik dengan kepala BPBD sehingga ada potret sekolah tanggap bencana. Ada award yang diberikan," imbuh Miq Gita.
Kemudian, sambung Miq Gita Kadis Dikbud menggandeng lagi yakni Kadis Pariwisata. Pariwisata rohnya adalah sapta pesona, tujuh pilar pembentuk karakter pariwisata diantaranya.
"Ada unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah ramah dan penuh kenangan. Mana kala ada kolaborasi, maka pada pemilihan AISO kedepan. Ada award kategori sekolah penuh pesona, yaitu sekolah yang mampu menerapkan sapta pesona dengan sebaik-baiknya," jelas Miq Gita.
"Mari kita terus tingkatkan kualitas AISO menjadi lebih semarak dan mendapat dukungan luas," tutupnya.