Hj. Sumiatun bersama Ibnu Salim dalam sebuah momen pertemuan di Sekotong, Lombok Barat. |
MANDALIKAPOST.com - Tensi politik menjelang Pilkada serentak 2024 mulai menghangat. Termasuk untuk Pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat.
Sederet nama mulai muncul dan digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi lima tahunan di "Gumi Patut Patuh Patju".
Di ranah survei dan diskusi publik, nama mantan Ketua DPD Partai Golkar Lombok Barat yang juga mantan Bupati Lombok Barat, Hj Sumiatun terus menguat.
Sejumlah simulasi survei menempatkan Sumiatun berada di posisi tertinggi, jika berpasangan dengan Ibnu Salim yang kini masih aktif sebagai Penjabat Sekda Provinsi NTB.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr. Ihsan Hamid mengatakan, sekiranya benar duet Hj Sumiatun-Ibnu Salim terjadi, maka pasangan ini akan menjadi salah satu yang terkuat di Pilkada Lombok Barat.
Pasangan Hj Sumiatun-Ibnu Salim dinilai paling komplit. Hj Sumiatun adalah politisi gaek dan kawakan, sementara Ibnu Salim merupakan figur birokrat berprestasi dan sudah teruji kemampuannya mengelola birokrasi.
Dr. Ihsan Hamid, Pengamat Politik UIN Mataram. |
Dr. Ihsan Hamid menilai pasangan Hj Sumiatun-Ibnu Salim yang merupakan merupakan pasangan serasi dan saling melengkapi.
"Jika Ibnu Salim akhirnya berpasangan dengan Hj.Sumiatun, ini merupakan paket serasi dan saling melengkapi," kata Ihsan Hamid.
Artinya, pasangan ideal baik sisi kapasitas, pengalaman, maupun kemampuan finansial. Jika komunikasi keduanya sudah deal maka tinggal melengkapi parpol sebagai syarat untuk dapat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dr Ihsan Hamid bahkan menilai akan sangat tepat jika Hj Sumiatun memilih Ibnu Salim sebagai pendampingnya. Sebab, Ibnu Salim yang kini menjabat Pj. Sekda NTB merupakan birokrat handal. Ibnu dinilai memiliki daya tawar kuat untuk maju di Pilkada Lombok Barat.
"Posisi tawar Ibnu Salim ini tidak saja lantaran posisinya saat ini. Ibnu yang lahir besar di Gerung, Lombok Barat ini merupakan sosok sederhana dan punya jejaring luas," papar Ihsan Hamid.
Rekam jejak Ibnu Salim baik di dunia birokrasi maupun di dunia politik bukan kali ini saja terdengar. Jauh sebelumnya, nama Ibnu Salim kerap disebut sebagai kandidat calon Bupati Lombok Barat.
Ini artinya, Ibnu Salim ini sudah lama bergerak dan melakukan penjajakan di masyarakat. Bahkan namanya sempat digaungkan saat Pilkada Lombok Barat 2018.
"Paket ini (Hj. Sumiatun-Ibnu Salim) berpeluang memenangkan pertarungan di Lombok Barat. Tinggal lengkapi syarat untuk mendaftar di KPU saja," tukas Ihsan Hamid.
Menurutnya, dari sisi ketokohan Hj Sumiatun juga punya posisi tawar kuat. Bagaimana tidak, Sumiatun saat ini merupakan Bupati Lombok Barat sekaligus Ketua DPD Golkar Lombok Barat.
Hj Sumiatun juga punya jejaring kuat di Lombok Barat. Jika dua kekuatan ini disatukan, Ihsan meyakini paket Ibnu Salim - Sumiatun berpotensi unggul.
"Tinggal bagaimana keputusan Ibnu Salim saja, apakah benar-benar akan bertarung di Pilkada Lombok Barat nantinya," jelasnya.
Diketahui, menjelang Pilkada 2024, sejumlah tokoh di Kabupaten Lombok Barat digadang-gadang akan bertarung dalam kontestasi Pilkada 2024. Mulai dari politisi, birokrat, tokoh agama hingga pengusaha.
Sederet figur itu antara lain Hj. Sumiatun mantan Bupati Lombok Barat 2019-2023 yang menggantikan Fauzan Khalid yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Lombok Barat. Ada juga Nauvar Furqani Farinduan, saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB sekaligus Sekertaris DPD Gerindra NTB.
Lalu ada nama Ketua PRD Kabupaten Lombok Barat Nurhidayah dan Lalu Ahmad Zaini yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT Air Minun Giri Menang. Setelah itu ada politisi dari Partai Demokrat H Mahally Fikri dan Lalu Winengan yang saat ini menjabat Kepala Dinas PUTR Kabupaten Lombok Barat.
Dan yang terakhir sering disebut-sebut masyarakat beberapa hari belakangan ini adalah nama H Ibnu Salim SH MSi, yang kini menjabat sebagai Pj Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tengga Barat (NTB).
Bahkan nama Ibnu Salim termasuk salah satu figur yang terjaring dalam radar survei elektoral oleh Political Research and Marketing (Polram) terhadap kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati pilkada Kabupaten Lombok Barat tahun 2024.
Dalam survei Polram tersebut, Ibnu Salim termasuk salah satu figur yang cukup potensial untuk tampil di Pilkada Lombok Barat. Sebab ia memiliki modal popularitas dan elektabilitas yang relatif cukup baik dan dinilai bisa bersaing dengan figur-figur lainya.
Walau Ibnu Salim sampai dengan saat ini enggan membahas soal namanya yang disebut masyarakat akan maju meramaikan Pilkada Lombok Barat, namun nama pejabat yang terkenal supel ini diprediksi banyak orang akan turun berlaga.
Terlebih lagi sejak beredar foto "mesranya" bersama Hj Sumiatun di kediaman mantan Ketua DPRD Lombok Barat itu di Sekotong Lombok Barat.
Dari foto itu jelas terbaca jika sudah ada deal-deal politik antara Sumiatun dan Ibnu Salim untuk menghadapi Pilkada Lombok Barat.
Ditambah lagi, sejumlah orang terdekat Sumiatun membisikkan bahwa Hj Sumiatun, hanya menginginkan Ibnu Salim sebagai wakilnya untuk maju di Pilkada Lombok Barat.
Dan bukan sekali dua kali tokoh lain yang datang ke Sekotong meminta berduet, namun semua ditolak oleh Sumiatun.
Namun, sepertinya Ibnu Salim bukan tipe pejabat ambisius yang langsung merespon keinginan masyarakat tanpa perhitungan yang matang.
Saat dikonfirmasi, Ibnu Salim menegaskan, dirinya masih berfokus mengerjakan tugas dan tanggungjawab sebagai Penjabat Sekda Provinsi NTB.
"Untuk saat ini, saya masih fokus dengan tugas Penjabat Sekda NTB, belum memikirkan politik. Apalagi kami ini kan masih ASN aktif," kata Ibnu Salim.
Tapi, Ibnu Salim tidak ingin membatasi keinginan masyarakat. Ia mempersilahkan masyarakat untuk menilai apakah dirinya layak memegang amanah memimpin Lombok Barat atau tidak.
"Kita tidak bisa menghalangi harapan masyarakat, yang penting kabar itu bukan datang dari saya. Saya belum berhak bicara begitu (maju di Pilkada Lobar), kan yang meramaikan ini orang-orang. Saya masih fokus menjadi Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi NTB," tegas Ibnu Salim.