DP3AKB Lotim, Rakor Percepatan Penurunan Stunting dan Bapak Bunda Asuh anak stunting

Rosyidin
Kamis, Juni 13, 2024 | 12.44 WIB Last Updated 2024-06-13T04:54:19Z
Rapat koordinasi percepatan penurunan stanting di Pratama 1 kantor Bupati Lotim. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOST.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lotim bersama jajaran OPD lingkup Pemda Lombok Timur. Laksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pembinaan Wilayah Percepatan Penurunan Stunting.

Giat tersebut berlangsung di Rupatama 1 Kantor Bupati Lombok Timur Rabu (12/6/) kemarin. Kepala Dinas P3AKB Lotim, H Ahmat saat membuka acara menyampaikan pembentukan dan pembagian wilayah percepatan penurunan Stunting dilakukan untuk memaksimalkan pelaporan data dan pelayanan terhadap para bunda asuh dan anak Stunting.

"Tentunya, bersama para petugas binaan Posyandu yang ada di masing masing Desa atau Kelurahan," pungkasnya.

Sehingga, lanjut  H Ahmat dibutuhkan koordinasi dan sinergi semua pihak secara berkelanjutan. Dari proses pembentukan atau pembagian wilayah binaan, pelaksanaan hingga pelaporan intervensi serentak guna mencapai harapan Pemerintah Daerah dalam upaya penurunan angka Stunting.

"Intinya, aktif dalam melakukan pendampingan dan pelaporan. Insyaallah apa yang kita harapkan akan bisa sama-sama kita wujudkan," ucap H Ahmat.

Sementara Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, H Hasni M.Ak selaku Ketua umum Tim Percepatan Penurunan  Stunting Lombok Timur dalam sambutannya menyampaikan Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim (Pemda) sudah melayangkan surat kepada semua petugas DP3AKB di masing- masing Kecamatan agar apa yang menjadi Target Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim bisa tercapai.

"Kami sudah bersurat kepada semua petugas DP3AKB tingkat Kecamatan seputar mempercepat intervensi serentak ini," katanya.

H Hasni menambahkan, jika mengacu pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang diakui oleh nasional. Kabupaten Lombok Timur capaian angka Stuntingnya masih berada di angka 27,6 persen. Artinya semua pihak yang terlibat dalam upaya penanganan percepatan Penurunan Stunting harus bekerja lebih keras lagi.

"Capaian kita harus di angka rata rata nasional yakni 18 Persen. Sementara saat ini capaian kita masih diangka  27,6 persen, artinya dalam hal ini harus ada upaya dan kerja keras kita semua," tegas H Hasni.

Selain itu, Pemda Lotim berharap intervensi serentak yang sudah dibentuk bisa berjalan sesuai schedule yang sudah di bentuk dan semua pihak bisa bersinergi sehingga target percepatan penurunan angka Stunting bisa dicapai. 

Ia juga meminta kepada semua petugas lapangan di masing masing wilayah binaan bisa lebih serius menjalin koordinasi dengan pihak desa/Kelurahan terkait permasalahan yang ada di lapangan.

"Mudahan intervensi serentak ini bisa dipercepat sehingga apa yang kita harapkan bisa dicapai. Bila perlu bagi anak-anak yang belum di Posyandu jemput dia, libatkan Danramil dan Polmas yang ada di desa," pintanya.

Upaya pemerintah sambung H Hasni dalam menekan Angka Stunting terus dilakukan. Terbukti dari atensi Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim atas masukan para pemerhati Stunting yang turut datang membantu seperti Bappenas, BKKBN, dan Unicev.

Agar apa yang menjadi harapan Pemerintah Pusat di Tahun emas tahun 2045 nanti lanjut H.Hasni, anak-anak saat ini di tangani dengan baik bisa tumbuh sehat dan membanggakan. Menjadi pemimpin yang bisa diandalkan yang bisa membawa nama baik Kabupaten Lombok Timur di kancah Nasional dan Internasional.

"Saat ini, Lotim dirasa masih tinggi angka Stuntingnya. Beberapa waktu lalu dari Kemendagri, Bappenas, BKKBN dan Unicev banyak membantu Lotim. Itu harus kita atensi, caranya intervensi serentak ini harus dioptimalkan. mari kita bangun sinergi dan kolaborasi," katanya.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua PKK Lotim, semua Kepala dan perwakilan OPD beserta semua stackholder terkait yang terlibat dalam upaya penurunan Stunting.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DP3AKB Lotim, Rakor Percepatan Penurunan Stunting dan Bapak Bunda Asuh anak stunting

Trending Now