Kisah Ratu Jay Shima, Penguasa Perempuan Pertama di Tanah Jawa Bersuami Leluhur Raja Mataram

MandalikaPost.com
Kamis, Juni 27, 2024 | 09.12 WIB Last Updated 2024-06-27T01:16:24Z

Ratu Jay Shima./Ilustrasi.


MANDALIKAPOST.com - Ratu Jay Shima menjadi penguasa perempuan pertama di tanah Jawa. Ia memerintah di Kerajaan Kalingga, yang diwariskan dari suaminya.


Konon suami dari Jay Shima pula yang merintis kerajaan di utara Pulau Jawa ini. Sosoknya adalah Kartikeyasingha, putra Sribuja raja Melayu dari Palembang.



Sesudah menjabat sebagai raja di Kalingga, konon Kartikeyasingha menikahi Jay Shima, yang merupakan putri seorang pendeta dari wilayah Sriwijaya. Tapi ada sumber lain, bahwa Jay Shima merupakan putri Hyang Sailendra atau cucu Santanu.



Diketahui bahwa semasa pemerintahan Kartikeyasingha, rakyat Kalingga sudah mengenal peradaban dan memiliki agama. Pendapat ini berdasarkan Prasasti Tukmas dan Prasasti Sojomerto, dikutip dari "Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa : Intrik, Konspirasi Perebutan Tahta, dan Wanita".



Prasasti Tukmas yang bertuliskan dengan huruf Pallawa dan ditemukan di Dakawu, Lebak, Grabag, Magelang, Jawa Tengah tersebut bergambarkan trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra, dan bunga teratai. 


Lambang-lambang keeratan hubungan antara manusia dengan dewa-dewa Hindu aliran Siwa. Sementara, Prasasti Sojomerto yang ditemukan di Sojomerto, Reban, Batang, Jawa Tengah menunjukkan sifat keagamaan Siwais.


Kedua prasasti ini menunjukkan masyarakat Kalingga era pemerintahan Kartikeyasingha beragama Hindu, namun menurut Berita Cina bahwa masyarakat Kalingga beragama Buddha. 


Pendapat Berita Cina tersebut berdasarkan kisah bahwa pendeta Buddha dari Cina yang bernama Hwi-ning datang ke Kalingga pada tahun 644.


Maksud kedatangan pendeta Hwi-ning tersebut untuk menerjemahkan salah satu kitab suci agama Buddha Hinayana, yang berbahasa Sanskerta ke dalam Bahasa Cina. Usaha penerjemahan itu dibantu oleh pendeta Kalingga yang bernama Janabadra.



Sewaktu menjadi raja, Kartikeyasingha yang menjalin hubungan dengan Cina tersebut memiliki permaisuri bernama Ratu Jay Shima, putri dari seorang pendeta dari wilayah Kerajaan Melayu. 



Perkawinannya dengan Ratu Jay Shima, Kartikeyasingha memiliki dua orang putra, yakni Parwati dan Narayana (Iswara).



Kelak, Parwati menikah dengan Jalantara atau Rahyang Mandiminyak (putra mahkota Kerajaan Galuh) yang kemudian melahirkan Sannaha (istri Bratasenawa) dan bercucu Sanjaya. 


Sedangkan, Narayana atau Iswara yang berputra Dewa Singha kelak menjadi raja di Kalingga Selatan.


Berdasarkan uraian itu dapat dikatakan Kartikeyasingha, adalah leluhur raja-raja Kalingga Selatan dan Medang, Mataram, yang merupakan Dinasti Sanjaya, yang beragama Hindu.


Sesudah Kartikeyasingha mangkat di Gunung Mahameru, pada tahun 674, Ratu Jay Shima naik tahta di Kalingga.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Ratu Jay Shima, Penguasa Perempuan Pertama di Tanah Jawa Bersuami Leluhur Raja Mataram

Trending Now