TGH Gede Sakti Digadang Maju di Pilkada Loteng, Ini Peluangnya Menurut Pengamat

MandalikaPost.com
Kamis, Juni 20, 2024 | 23.25 WIB Last Updated 2024-06-20T15:26:12Z
TGH. Lalu Gede Wirasakti Amir Murni.


MANDALIKAPOST.com - Nama Tuan Guru Gede Sakti digadang-gadang untuk maju di Pilkada Lombok Tengah 2024 mendatang.


Cucu pahlawan nasional, Maulana Syaikh KH M Zainuddin Abdul Madjid, ini dinilai masih punya modal elektoral di daerah bermoto gumi Tatas Tuhu Trasna tersebut. Dalam Pemilu DPD Dapil NTB Februari lalu, TGH Gede Sakti meraup setidaknya 80 ribu suara pemilih di Lombok Tengah.


Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr. Ihsan Hamid mengatakan, seandainya benar TGH Gede Sakti maju di Pilkada Loteng bukan sesuatu yang mengejutkan. Apalagi, figur Gede Sakti cukup dikenal masyarakat Lombok Tengah.


"Jika benar Tuan Guru Gede Sakti maju di Pilkada Loteng, saya rasa ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Dia sudah punya modal elektoral dalam Pemilu DPD kemarin, di Loteng 80 ribu suara. Ini modal dasar secara elektoral, dan tentu memori publik di Loteng masih ingat," kata Dr. Ihsan Hamid.


Menurut Ihsan, jika benar TGH Gede Sakti maju di Pilkada Loteng 2024 maka hal itu menunjukan bahwa semangat politik dan mentalitasnya sama dengan Prabowo Subianto. 


TGH Lalu Gede Wiraksakti Amir Murni sudah beberapa kali ikut kontestasi politik. Di tahun 2010, Gede Sakti juga pernah maju di Pilkada Loteng tahun 2010. Kala itu, Gede Sakti yang berpasangan dengan Elyas Munir (Salam) berhasil lolos ke putaran kedua. Namun pasangan Salam kalah melawan pasangan Suhaili FT - Normal Suzana (Maiq Meres).


Ditahun 2018, Gede Sakti melepas kursinya di DPRD NTB untuk maju dalam Pilkada NTB. Gede Sakti menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Cagub Ali Bin Dachlan (Ali Sakti). Namun kemenangan diraih pasangan Zul Rohmi saat itu.


Gede Sakti kembali tampil dalam kontestasi Pemilu DPD Dapil NTB di tahun 2024. 


"Artinya jika benar maju lagi di Pilkada Loteng, mentalitas TGH Gede Sakti sama seperti Prabowo Subianto. Kalah bukan berarti mati, dan mati bukan berarti mengubur diri, melainkan bangkit berikhtiar untuk menjemput takdir. Jika nasib baik seperti Prabowo Subianto, maka kalah baginya adalah pelantikan yang tertunda" katanya.


Dr. Ihsan Hamid.


Dr Ihsan menilai, TGH Gede Sakti sudah punya modal popularitas dan elektabilitas di Lombok Tengah. Tinggal bagaimana figurnya dikemas dan dibranding dengan pasangannya nanti.


Hanya saja beberapa catatan kritis disampaikan Dr Ihsan hamid, jika TGH Gede Sakti serius maju di Pilkada Loteng.


Menurutnya, dibutuhkan kerja yang ekstra keras dalam Pilkada Loteng. Pasalnya pasangan petahana Bupati H Lalu Pathul Bahri dan Wabup HM Nursiah masih punya kans yang kuat.


"Pathul - Nursiah, saya rasa masih sangat kuat. Kecuali jika pasangan ini pecah, seperti di Pilkada NTB Zul - Rohmi pecah, tentu ada kans untuk TGH Gede Sakti. Meski tetap saja dibutuhkan effort dan kerja ekstra keras," katanya.


Walau TGH Gede Sakti bukan figur baru dalam dunia politik NTB, papar Dr Ihsan Hamid, namun komunikasi dan konsolidasi politik harus segera dibangun untuk parpol pendukung dan pasangannya.


"Saya pikir harus segera konsolidasi dengan pasangan, dan kemudian berlari agak kencang untuk mengejar ketertinggalan yang di starting awal ini ditinggal satu dua langkah dari yang lain," ujarnya.


Menurut Dr ihsan Hamid, peluang TGH Gede Sakti masih sangat terbuka di Pilkada Loteng. Apalagi, sejauh ini dinamika Pilkada Loteng masih sangat cair bergerak.


"Saya menilai dinamika Pilkada Loteng sejauh ini kan belum ada yang pasti-pasti amat. Perburuan rekomendasi parpol juga masih dinamis. Ini menjadi peluang yang sama untuk TGH Gede Sakti. Kondisi ini masih bisa dikejar," katanya.


Yang terakhir, ujar Dr Ihsan, jika serius maju di Pilkada Loteng maka harus berbicara kekuatan finansial. 


Menurutnya, untuk maju sebagai kontestan Pilkada Loteng bukan perkara yang gampang, mengingat jumlah pemilih sangat banyak.


"Loteng ini DPT kedua tertinggi setelah Lotim, sehingga tentu ada banyak segmen pemilih yang harus diopeni dan digarap, dan itu membutuhkan cost yang besar. Kalau sekadar tampil untuk kalah, atau hanya karena gengsi politik, saran saya lebih baik jangan bertarung. Tapi kalau serius bersemangat dan punya mentalitas menang ya monggo, silahkan," pungkasnya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • TGH Gede Sakti Digadang Maju di Pilkada Loteng, Ini Peluangnya Menurut Pengamat

Trending Now