Bacagub NTB Sitti Rohmi Djalillah |
MANDALIKAPOST.com - Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalillah mengaku membangun komunikasi dengan banyak partai politik termasuk juga organisasi masyarakat (ormas) jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024.
Untuk urusan parpol, poros koalisi Rohmi dengan pasangannya yakni Musyafirin (Rohmi-Firin) diketahui ditopang tiga partai yakni PDIP, Perindo, dan PPP.
"Semua pasangan calon kan kan memang belum ada yang mendapat rekom resmi (B1KWK) untuk mendaftar ke KPU. Tapi yang jelas (Rohmi-Firin) sudah cukup untuk maju. Optimislah (dapat rekom PPP). Pendaftaran kan mulai tanggal 27 Agustus kan masih lama tapi proses masih berjalan," kata Rohmi pada Minggu (7/7/2024).
Selain itu, pihaknya mengaku juga membangun komunikasi dengan sejumlah parpol lain di antaranya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga Partai Gerindra.
"Semua partai kan berjalan kita lihat saja ke depannya, komunikasinya dengan semua partai jalan," terangnya.
Lebih jauh, Rohmi mengaku, penerimaan duetnya dengan Musyafirin (Rohmi-Firin) mendapat respons positif dari masyarakat. Pihaknya menjadwalkan bakal menggelar deklarasi akbar usai dukungan parpol koalisi rampung.
"Sebetulnya kan sudah deklarasi, kalau yang dengan partai pendukung nanti kalau sidah mendekati pendaftaran. InsyaAllah nanti akan berjalan dengan sendirinya yang penting paket ini sudah jadi, sudah fixx berjalan dan diterima baik oleh masyarakat," terangnya.
Selain urusan partai, Rohmi mengaku pihaknya juga membangun komunikasi yang intensif dengan sejumlah ormas, tak hanya Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), tetapi juga dengan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, hingga Nahdlatul Wathan (NW).
Diketahui, Bacawagubnya yakni Musyafirin juga merupakan Ketua PCNU Sumbawa Barat.
"Pilkada kan ndak bisa terkotak-kotak begitu. Semua NU, Muhammadiyah, NW, dan organisasi lain, lintas agama dan lintas etnis, semuanya nggak bisa kita kotak-kotakkan, kita komunikasi," terangnya.
Lebih jauh, Rohmi mengaku tak mempersoalkan berapapun kompetitornya di Pilgub NTB 2024.
"Namanya pilkada, bagaimana kita mau kontrol, apapun itu kita optimis, kita hadapi, karena pilkada ini bukan perang, pilkada kan adu gagasan. Toh nanti selesai 27 November kita temenan lagi, saling merangkul lagi," tandasnya