Belum Intervensi Kenaikan Harga Cabai, Disdag NTB :Belum Ada Pemicu Kenaikan di Tengah Masyarakat

Ariyati Astini
Rabu, Juli 24, 2024 | 22.03 WIB Last Updated 2024-07-24T14:03:07Z

 

Gambar cabai Rawit di pasar (Ist)





MANDALIKAPOST.com- Meski harga cabai di pasar tradisional mengalami kenaikkan hingga Rp.63.000/kg, Namun Meskipun demikian upaya intervensi masih belum dilakukan. Hal itu lantaran kondisi stok dan harga cabai masih belum menyebabkan gejolak di tengah masyarakat. 

"Karena di tengah masyarakat daya beli cabai belum tinggi," ujar Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti, Rabu (24/7).


Nelly Mengatakan, perluasan lahan tanam untuk komoditas cabai ini sudah dilakukan. Baik itu di Kabupaten Lombok Timur maupun Kabupaten Lombok Barat. Kemungkinan panen cabai ini bisa dilakukan pada bulan ini, bisa juga pada September-Oktober.

"Kalau (stok cabai,Red) ini stabil, Insya Allah harganya bisa stabil," sambungnya.


Kondisi kebutuhan cabai di tengah masyarakat saat ini diakuinya belum tinggi. Artinya, belum ada pemicu yang membuat tingginya permintaan cabai. Seperti Maulid dan hari besar keagamaan nasional lainnya.

"Ini kenapa kami belum mengintervensi. Kalau sekarang harga tinggi, tapi yang beli (cabai) tidak banyak," terangnya


Mahalnya harga cabai saat ini diakui Nelly lantaran stok yang ada sedikit. Untuk meningkatkan pasokan komoditas ini, pihaknya masih menunggu panen. 

"Kita tunggu panen," tandasnya. 


Sementara itu, Asisten II Setda NTB H Fathul Gani mengatakan, monitoring kebutuhan pangan masyarakat terus dilakukan, termasuk cabai. Meski saat ini cabai mengalami kenaikan harga, namun diyakininya akan segera kembali normal.

"Kita patut mensyukuri bahwa inflasi NTB pada Juni di bawah rata-rata nasional. Itu mengindikasikan stabilasi haga kita terkendali," terangnya.

Dikatakannya, cabai merupakan salah satu komoditas pangan yang mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sebab itu, selalu digaungkan upaya pemanfaatan lahan pekarangan rumah masing-masing masyarakat.

Salah satunya, pemerintah daerah menggerakan keseluruhan tim PKK. Jika setiap keluarga yang tidak memiliki lahan, dapat  menggunakan media tanam yang ada.

"Insya Allah kita tidak akan kesulitan stok, terutama cabai," katanya.

Langkah lainnya yakni dengan memenuhi kebutuhan lokal terlebih dahulu, setelah itu baru dibawa ke luar. 

" Kita terus terang produksi di NTB itu luar biasa," pungkasnya. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Belum Intervensi Kenaikan Harga Cabai, Disdag NTB :Belum Ada Pemicu Kenaikan di Tengah Masyarakat

Trending Now