Komaruddin Ahmad berpose bersama H Lalu Muhammad Iqbal dan Hj Indah Damayanti Putri, dalam sebuah kesempatan di Kota Mataram. (FOTO : istimewa) |
MANDALIKAPOST.com - Pilgub NTB mulai menunjukkan tensi dan sentimen yang menghangat di pertengahan Juli 2024 ini. Empat Bacalon sudah ramai diperbincangkan publik, bakal maju ke gelanggang, meski belum ada pasangan Bacalon yang "pasti" sebelum mendaftar ke KPU akhir Agustus mendatang.
Lepas dari siapa yang akan memimpin NTB sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2024 - 2029 mendatang, ada beberapa harapan yang harus menjadi prioritas pembangunan NTB ke depan, versi masyarakat.
Salah seorang pelaku pariwisata, yang juga Pedagang UMKM Asongan Mutiara Lombok, Komaruddin S.Pd., menilai ada tiga hal strategis yang harus bisa dilakukan pemimpin NTB lima tahun ke depan.
"Tiga hal itu, antara lain masalah Pekerja Migran Indonesia (PMI), masalah pertambangan dan juga soal Pariwisata," kata Komaruddin, Rabu 24 Juli 2024 di Mataram.
BACA JUGA : Ini Dia Profil Lalu Gita Aryadi
Ia memaparkan, pemimpin NTB ke depan harus bisa mengelola dan manfaatkan potensi PMI untuk memberikan nilai tambah ekonomi, bagi masyarakat dan juga bagi daerah.
"NTB termasuk daerah terbesar sebagai pengirim PMI ke luar negeri. Tapi sayangnya lebih banyak yang unskill untuk sektor informal. Padahal permintaan pasar untuk PMI berkeahlian cukup besar dengan gaji rata-rata di atas Rp20 juta perbulan," jelas Komeng, sapaan akrabnya.
Ia menilai pemerintah NTB kedepan harus membuka akses pendidikan dan peningkatan kapasitas atau skill untuk para calon PMI agar bisa terserap di sektor formal.
"Selain itu, idealnya untuk menjadi PMI ini Zero Cost, tapi faktanya saat ini untuk berangkat ke luar negeri masih butuh biaya sampai jutaan," katanya.
BACA JUGA : Ini Dia Profil Dr Zulkiflimansyah
Padahal, menurut dia, pemimpin NTB harus bisa menjembatani kebutuhan calon PMI dengan pihak perbankan.
"Pertanyaannya, bisa nggak pemimpin NTB ke depan manfaatkan perbankan untuk memfasilitasi PMI??. Sebab, fakta saat ini, meski pun ada KUR PMI di perbankan tapi rata-rata nggak berani dieksekusi karena banyak yang bermasalah," katanya.
Menurutnya, pemerintah daerah harus bisa mencarikan jalan keluar, untuk masalah pembiayaan PMI ini.
"Pemimpin NTB ke depan harus mampu memecahkan dan mencari jalan keluar. KUR PMI tersedia, tapi aksesnya sulit. Pemerintah bisa menjembatani, karena miss link - nya cuma seperti itu," jelasnya.
Dia sangat yakin, jika potensi PMI ini dikelola dengan baik maka income devisa yang mengalir ke NTB akan luar biasa besarnya, disamping mampu meningkatkan ekonomi masyarakatnya.
Komaruddin yang sudah satu dekade ini bergelut di sektor pariwisata, juga menekankan hal krusial kedua yang perlu dibenahi untuk mendorong sektor ini.
"Untuk Pariwisata nampaknya Pemprov NTB maupun Walikota dan Bupati di NTB sudah berupaya keras menjadikan pariwisata sebagai sumber penggerak ekonomi. Sayangnya kita belum mampu manfaatkan kelebihan baru, ini saya pikir yang perlu dibenahi," katanya.
BACA JUGA : Ini Dia Profil Dr Sitti Rohmi Djalilah
Ia mengatakan, secara geografis Provinsi NTB ini tetangga Bali. Hal ini belum dimanfaatkan maksimal.
"Dari sisi kunjungan wisata, Bali itu merupakan salah satu pulau yang sudah over tourism. Namun, kita NTB sebagai tetangganya, belum mampu mengambil limpahannya. Penyebabnya apa?, aksesibilitas salah satunya. Liburan ke Lombok, masih cukup mahal costnya. Tiket pesawat mahal, nyeberang pakai fast boat juga mahal," ujar Komaruddin.
Menurutnya, pemerintah NTB bisa melakukan intervensi dengan kebijakan, misalnya memberi subsidi kepada jasa penyeberangan fast boat dari Bali.
"Salah satu intervensi bisa kasih subsidi, ini bisa menjadi bagian promosi juga. Dan ada banyak hal yang masih bisa diintervensi pemerintah untuk mempermudah aksesibilitas wisata ke NTB ini," katanya.
Sebab, paparnya, akan menjadi sia-sia upaya promosi dan berbagai promo diskon para pelaku wisata, jika jumlah kunjungan wisata ke NTB masih terbentur aksesibilitas yang mahal.
Sejauh ini, angka kunjungan wisata ke NTB masih dominan disumbang oleh event-event MICE nasional dan domestik semata yang diselenggarakan Kementerian dan Lembaga. Sedangkan kunjungan murni wisatawan masih cukup rendah dibanding Bali.
BACA JUGA : Ini Dia Profil Lalu Muhammad Iqbal
Sementara hal ketiga yang perlu menjadi perhatian pemimpin NTB ke depan, adalah pengelolaan sumber daya alam, utamanya di sektor pertambangan dan pertanian secara luas, termasuk kelautan dan perikanan.
"Sebab NTB ini potensi sumberdaya alam tambang dan kekuatan pertanian dan juga perikanan," katanya.
Komaruddin menilai, para Bacalon Gubernur yang ada saat ini merupakan putra-putri terbaik NTB yang sangat layak memimpin NTB lima tahun ke depan.
"Mereka putra-putri terbaik NTB. Baik itu Bang Zul, Ummi Rohmi, Pak Iqbal, dan juga Mamiq Gita beserta pasangan mereka. Tapi sebagai wajib pilih, tentu kita harus memilih yang terbaik dari yang baik-baik ini," tegasnya. (*)