Kadis Dikbud Lotim, Izzuddin foto bareng dengan Kanit UPTD Sembalun, Keabid Dikbud dan Kepsek SMPN 1 Sembalun di cafe literasi SMP Negeri 1 Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Izzuddin mengapresiasi SMPN 1 Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (Lotim) yang telah mendirikan Cafe Literasi untuk para peserta didiknya.
Hal itu dikatakan Izzuddin waktu berkunjung ke SMP Negeri 1 Sembalun untuk meninjau langsung progres cafe literasi tersebut, Sabtu (27/7) kemarin.
“Luar bisa, ini ide yang sangat berlian yang di gagas oleh Kepala Sekolah dan para guru SMPN ini. Dimana Cafe Literasi ini menjadi solusi bagi anak sekolah untuk menambah dan menumbuhkan minat bacanya," kata Izzuddin.
Selain itu, lanjut Izzuddin salah satu fungsi cafe literasi ini bisa dimanfaatkan tempat belajar mengajar di ruang kelas (out door door) oleh para guru maupun peserta didik sekolah tersebut.
"Seperti kita lihat saat ini, peserta didik sedang belajar Matematika di cafe literasi ini. Lihat aja Anak-anak dan gurunya merasa nyaman belajar di cafe ini," ujarnya, sembari tersenyum saat ditemui media ini di sela-sela kunjungannya di Sembalun.
Menurutnya, Ide (cafe literasi) ini harus didukung oleh semua pihak, baik komite sekolah, alumni sekolah ini dan masyarakat Sembalun umumnya. Karena cafe ini manfaatnya bukan hanya lingkup sekolah saja, tapi juga bisa bermanfaat untuk umum.
"Selama kita bersama-sama membangun sekolah kita ini, apa yang kita impikan pasti terwujud. Dan selalu bangun komunikasi dengan semua pihak," katanya.
"Kalo kita lihat dari konsepnya adalah minimalis sangat sederhana, semoga SMP Negeri 1 Sembalun terus menunjukkan kreativitas dan inovasinya untuk merangsang siswa semangat dalam belajar,” imbuhnya.
Izzuddin berharap, Cafe Literasi ini dapat dicontoh oleh sekolah lain yang ada di Sembalun maupun sekolah yang ada di Lombok Timur. Dengan harapan anak-anak tidak banyak main gadget (HP), tapi lebih banyak membaca buku dan belajar.
"Saya sangat mengapreasiasi adanya cafe ini, harapan kita tentu dengan adanya cafe ini dapat memicu siswa untuk menorehkan prestasi. Sehingga itu jadi kebanggaan bagi kita semua," harapnya.
Proses belajar mengajar di cafe literasi SMPN 1 Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP). |
Sementara Kepala SMPN 1 Sembalun, Emilia Purnawadi S.Pd memaparkan didirikannya Cafe Literasi di sekolah itu karena pihaknya melihat minat baca para siswa kian menurun. Di sebabkan beberapa faktor, salah satu satunya hp android.
“Cafe Literasi ini tidak seperti cafe di luar sana yang menyediakan makanan dan minuman. Cafe ini menyediakan buku-buku, dan tempat proses belajar mengajar di luar ruang kelas (out door)," pungkas Emilia.
Pihaknya membuat terobosan ini, guna memacu siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya dalam memacu kreativitas siswa dengan tidak meninggalkan proses belajar.
"Konsep cafe literasi ini, untuk menanamkan pembiasan kepada anak-anak bahwa didalam kegiatan harus diawali dengan doa. Demikian juga bisa diterapkan diluar lingkungan sekolah, paling tidak anak-anak bisa menularkan didalam keluarganya," kata Emilia.
Untuk diketahui, lanjut Emilia cafe literasi ini sudah berjalan selama tiga minggu. Tentunya selama tiga minggu ini masih banyak kekurangan dalam pengelolaannya, terutama masalah akomodasi dan buku bacaan yang diminati anak didiknya.
Menurutnya, selain menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat, menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
"Serta menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca", pungkas Emilia.
Gerakan cafe literasi sekolah di SMP Negeri Sembalun, diharapkan akan menciptakan ekosistem pendidikan yang literat. Maknanya adalah ekosistem pendidikan berbasis lingkungan yang menyenangkan dan ramah peserta didik.
Sehingga, sambung Emilia dapat menumbuhkan semangat warganya dalam belajar dan semua warganya menunjukkan empati, peduli, saling menghargai sesama serta menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan.
"Selain itu, untuk menumbuhkan kemampuan warganya cakap berkomunikasi dan dapat berkontribusi kepada lingkungan sosialnya. Sehingga bisa mengakomodasi partisipasi seluruh warga sekolah dan lingkungan eksternal maupun internal sekolah," jelasnya.
Ia selaku Kepala SMP Negeri 1 Sembalun merasa sangat bangga dengan terealisasinya cafe literasi tersebut. Harapannya, siswa dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya untuk mengakses informasi lewat buku.
"Alhamdulillah, cafe literasi bisa kami ujudkan. Seperti diketahui cafe literasi ini terobosan baru di sekolah kita ini," ujarnya.
"Dan fasilitas ini guna mendorong bagi siswa untuk mengakses informasi sembari digunakan untuk bersantai disaat sebelum jam pelajaran maupun saat keluar main. Harapan saya, semoga ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kita semua," tutup Emilia.