MANDALIKAPOST.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengungkapkan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menyasar orang-orang berpendidikan tinggi. Salah satu faktor penyebabnya yakni sulitnya cari kerja di Tanah Air.
“Bahwa TPPO itu tidak mengenal bahwa orang yang termasuk menengah ke bawah ya tapi juga ternyata kena juga kepada mereka-mereka yang berpendidikan,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum dalam dialog Deputy Meet The Press di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (15/7/2024).
Woro Srihastuti Sulistyaningrum. |
Woro pun menyoroti sulitnya mencari kerja di Indonesia, sehingga menjadi penyebab orang-orang berpendidikan tinggi menjadi korban TPPO. “Jadi, ini memang peluang kerja. Artinya kita bicara peluang kerja di Tanah Air ya, yang harus kita buka seluas-luasnya untuk bisa menangkap mereka-mereka ini yang mencari kerja. Yang lulus kuliah-kuliah ini juga ternyata susah,” katanya.
Oleh karena itu, Woro mengatakan bahwa pihaknya di Kemenko PMK juga telah mendorong kewirausahaan pemuda. “Ini yang juga menjadi catatan kita bagaimana membuka peluang, makanya kami di Kemenko PMK juga mendorong kewirausahaan pemuda.”
“Jadi membuka minat usaha pemuda kita, karena mendorong wirausaha itu tidak mudah. Kita orang yang biasa duduk di kantoran, duduk di belakang meja, tiba-tiba harus berwirausaha. Itu tidak mudah,” tambahnya.
Woro pun memastikan bahwa pihaknya yang bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memfasilitasi minat usaha pemuda sehingga menumbuhkan ekosistem kewirausahaan.
“Makanya yang kita lakukan disini juga dengan Kemenpora, dengan pihak-pihak lain adalah bagaimana membangun minat usaha pada pemuda, memfasilitasinya juga, hingga kemudian menumbuhkan ekosistem kewirausahaannya. Ini, kami kerjakan bersama-sama dengan pihak swasta maupun perguruan tinggi,” ujar Woro.
“Memang kembali lagi bicara tentang kewirausahaan pemuda ini bukan hal yang mudah ya, karena dibangunnya harus di usia yang dini,” pungkasnya.