GASMAN. Lalu Gita - Sukiman Azmy. |
MANDALIKAPOST.com - Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi dan HM. Sukiman Azmy (Gasman) dianggap memiliki modal besar untuk memenangi kontestasi Pemilihan Umum Gubernur Nusa Tenggara Barat 2024 (Pilgub NTB).
Meski latar belakang politiknya bukan dari partai, lanjutnya, pasangan Gasman memiliki modal yang besar dari jabatan sebelumnya.
"Keduanya punya modal besar. Lalu Gita kita tahu dia ada di puncak karir seorang ASN dengan menjadi sekda kemudian Pj Gubernur NTB. Dia punya elektabilitas," kata Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr.Ihsan Hamid , Rabu (3/7).
Dia juga menjelaskan cawagub Sukiman juga memiliki modal yang besar setelah sukses menjadi Bupati Lombok Timur selama dua periode. "Lombok Timur itu kabupaten dengan jumlah DPT terbesar di NTB, hampir 1,3 juta. Paling tidak kalau dia mencalonkan diri, Sukiman bisa mengambil suara 400 atau 500 ribu suara dari Lombok Timur," jelasnya.
Pasangan petahana Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) yang disebut pecah kongsi membuka peluang besar bagi calon lain. Ihsan menyebutkan saat ini Zulkieflimansyah telah menggandeng Suhaili Fadhil Thohir untuk Pilkada NTB. "Suhaili ini, kan kader Golkar, tetapi surat tugas Golkar itu saya dengar diberikan pada Lalu Gita. Sehingga ini semua masih cair," jelasnya.
Bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang saat ini menjabat Sekda, Lalu Gita Ariadi, mengatakan kepada wartawan di NTB, ia optimis mendapatkan kendaraan di Pilgub NTB. "Semua masih berproses. Ini pengalaman baru kita kondisi kebatinan setelah pilpres. Saya guyon kemarin menanyakan segera keluarkan rekomendasi, belum ada," kata Lalu Gita, seraya menambahkan dirinya optimis bisa mendapatkan kendaraan di pilkada NTB 2024.
"Kami terus jajaki dengan partai, dinamika-dinamika terus terjadi. Jadi, semuanya masih berproses," tegasnya.
Berpotensi Salip Rohmi-Firin
Usai gubernur petahana Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalillah pecah kongsi, kekuatan politik di NTB pun terbelah. Lembaga survei, maupun hasil polling online merilis hasil yang berbeda-beda. Baru-baru ini sedang viral, sebuah hasil survei online pollingkita.com, yang menempatkan pasangan Lalu Gita-Sukiman Azmy di posisi teratas (69,0%), mengalahkan pasangan Sitti Rohmi Djalillah & Musyafirin, atau Rohmi-Firin (13,4%).
Polling yang dibuat pada 20 Juni 2024 pukul 22.55 WIB tersebut sudah menerima 1994 suara hingga 3 Juli 2024 sore hari.
Pasangan Gasman mengungguli Rohmi-Firin dalam pertanyaan polling yang menanyakan "Jika ada 4 pasang calon Pilkada NTB, siapa yang akan anda pilih? Selain opsi dua pasangan tersebut, ada juga yang memilih pasangan dr. Lalu Muhammad Iqbal & Hj. Indah Dhamayanti Putri, atau L Iqbal-Dinda (10,1%) dan Zulkieflimansyah & Suhaili, atau Zul-Uhel (7,5%).
Polling tersebut bukanlah dari lembaga survei, melainkan respon warga net yang dapat diakses secara online. Salah satu hasil survei, yakni dari Lembaga Survei Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi), menyebutkan pasangan Gasman ada di posisi nomor dua, dengan tingkat keterpilihan 12,7%. Posisi tertinggi diduduki oleh paslon Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyaifirin (Rohmi-Firin) yang mampu meraih 39,5%.
Seperti diketahui Sitti Rohmi merupakan kakak Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Gubernur NTB dua periode 2008-2014 dan 2014-2018. Incumbent Zulkieflimansyah yeng berduet dengan mantan Bupati Lombok Tengah Suhaili FT (Zul-Uhel) hanya meraih 8,9% dan pendatang dr. Lalu Muhammad Iqbal, diplomat karir dari Kemenlu dan Hj. Indah Dhamayanti Putri (dae Dinda), petahana bupati Bima, meraih 3,1% keterpilihan.
Kekuatan Rohmi nampaknya cukup konsisten di posisi teratas. Lembaga survei lainnya, Poltracking melakukan simulasi empat nama, menempatkan Sitti Rohmi Djalillah memiliki elektabilitas 33 persen. Diikuti Zulkieflimansyah 29,5 persen, Lalu Muhammad Iqbal 17,0 persen dan Lalu Gita Ariadi 2,1 persen.
Meski Rohmi bertengger teratas, pakar Komunikasi Universitas Mataram Dr. Agus Purbathin Hadi MSi mengatakan hasil berbagai survei terkait Pilgub NTB sangat dinamis, dapat berubah ke depannya karena data menunjukkan pemilih yang belum menentukan pilihan masih tinggi. Dr. Agus mengatakan bisa jadi akan muncul kuda hitam yang akan menyalip di tikungan.