Polio Jadi Atensi, Pemkab Lotim Galakkan Pekan Imunisasi Polio 2024

Rosyidin
Jumat, Juli 05, 2024 | 15.28 WIB Last Updated 2024-07-05T07:28:06Z

 

PJ Bupati Lotim, saat pose bersama seluruh jajaran Dikes Lotim di kantor Dines Kesehatan Lombok Timur. (Foto: Istimewa/MP).

MANDALIKAPOS.com - Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, M Juaini Taofik, mengajak semua lapisan masyarakat untuk menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.


Hal itu disampaikan Taofik dalam sosialisasi PIN Polio Lombok Timur 2024 kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kantor Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Jumat (5/7).


"Perlu ada partisipasi dari semua lapisan masyarakat. Baik para orang tua, guru dan dari seluruh masyarakat untuk menyukseskan PIN Polio ini," kata Taofik.


Taofik memaparkan, PIN Polio Lombok Timur tahun ini akan menyasar 219.458 anak usia 0 hingga 7 tahun. Dan akan diselenggarakan pada 23-30 Juli 2024.


Ia mengungkapkan, kasus polio memang belum ditemukan di Lombok Timur hingga saat ini. Namun serangan virus tersebut menurutnya harus selalu diantisipasi dan pencegahan dini.


"Kalau ditemukan satu kasus saja, daerah kita langsung berstatus KLB (Kejadian Luar Biasa)," ucap kak Ofik, sapaan akrabnya.


Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang harus menjadi perhatian bersama dalam menjaga derajat kesehatan di tengah masyarakat. Salah satu yang paling utama adalah soal lingkungan.


"Kenapa ada virus? Salah satunya karna faktor lingkungan," ujarnya.


Lalu faktor selanjutnya yang tidak kalah penting, ungkap kak Ofik, adalah kualitas pelayanan kesehatan.


"Tantangan kita hari ini bukan hanya  bicara jumlah faskes, tapi kualitas pelayanan kita yang paling utama. Jadi kata kunci yang harus kita perjuangkan adalah kualitas pelayanan," tegasnya.


Sementara itu, di momen yang sama Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Fathurrahman menekankan betapa efektifnya imunisasi dalam mencegah serangan virus polio.


Merespon terkait adanya keraguan dalam masyarakat terkait status halal vaksin polio, Fathurrahman menegaskan bahwa vaksin tersebut sudah melewati serangkaian proses uji. Mulai dari lembaga kesehatan hingga lembaga keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI).


"Kalau prosesnya sudah begitu, kan artinya tidak ada yang perlu diragukan lagi," ucap Fathurrahman.


Polio sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Polio. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian akibat gagal atau lumpuhnya sistem pernapasan.


Untuk itu, semua lapisan masyarakat perlu mewaspadai timbulnya penyakit tersebut sebagai ancaman. Pasalnya, Polio merupakan penyakit menular dan berdampak besar dan panjang bagi kesehatan.


"Mari kita bergandengan tangan untuk mencegah virus Polio, agar anak-anak kita tidak terjangkiti oleh virus tersebut," tutupnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Polio Jadi Atensi, Pemkab Lotim Galakkan Pekan Imunisasi Polio 2024

Trending Now