Skrining kesehatan sekolah untuk siswa siswi SMAN 1 Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Kesehatan anak merupakan hal yang penting, mengingat anak merupakan generasi penerus bangsa yang meneruskan pengembangan bangsa ke arah yang lebih baik. Masalah kesehatan anak merupakan masalah yang utama.
Untuk mendukung produktivitas remaja, Puskesmas Sembalun melalui program Usia Kesehatan Remaja (USEKREN) didampingi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI), melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI) dan Program Studi Magister Ilmu Gizi Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali menggelar Screening kesehatan bagi siswa SMA Negeri 1 Sembalun.
Kegiatan tersebut, berlangsung di ruang kelas SMA Negeri 1 Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X, XI dan XII, hari Kamis (25/7) kemarin.
Kepala Puskesmas Sembalun, melalui penanggung jawab program USEKREN, Baiq Juni Sartika Dewi A.Md.Kes menjelaskan kepada media ini, Penyelenggaraan Screening kesehatan ini mempunyai tujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap manusia, terutama para remaja.
"Selain itu, untuk mengetahui kondisi kesehatan siswa. Ya kalau ada misalnya penglihatannya agak kurang atau pendengarannya, kita tindak lanjuti arahkan ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Baiq Ika, sapaan akrabnya.
Dalam program Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah (Screening) ini, lanjut Baiq Ika ini merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Dinas Kesehatan bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.
Meliputi Pemeriksaan kebersihan perorangan, yakni tajam penglihatan, tajam pendengaran, selanjutnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Untuk pemeriksaan status gizi melalui pengukuran antropometri, tensi atau tekanan darah, berat badan dan tinggi badan.
"Setelah selesai pemeriksaan siswa, khusus bagi siswi (remaja puteri) tambahannya edukasi tentang Anemia, Hb dan diberikan obat tablet penambah darah. Ini rutin kita lakukan 1 kali dalam seminggu yakni setiap hari Sabtu, setelah para siswi selesai sarapan," tuturnya.
Kegiatan dilaksanakan dalam waktu selama 2 hari yaitu hari Rabu (24/7) pada seluruh sasaran siswa siswi SMP Negeri 1 Sembalun, sedangkan hari Kamis (25/7) sasarannya seluruh siswa siswi SMA Negeri 1 Sembalun dengan metode pemeriksaan yang sama.
"Harapan saya, semoga para guru terutama sekolah lebih antusias dan mau diajak kerjasama. Sehingga pemberian tablet tambah darah dilaksanakan, untuk mencegah terjadinya Anemia pada remaja puteri di Sembalun," harap Ika.
"Alhamdulillah, giat Screening ini berjalan lancar, dan kami dibantu oleh tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kebetulan mereka mempunyai program untuk mendukung penapisan anemia remaja putri melalui pemeriksaan hemoglobin (Hb)," imbuhnya.
Kapus Sembalun, monitoring skrining kesehatan sekolah di SMA Negeri 1 Sembalun, (Foto: Rosyidin/MP). |
Hal yang sama disampaikan oleh anggota Tim Pengabdian Masyarakat UI, melalui melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI) dan Program Studi Magister Ilmu Gizi Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Nisrina Hanisa menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya bekerjasama dengan Puskesmas Sembalun untuk Screening kesehatan bagi siswa siswi SMPN dan SMAN 1 Sembalun.
"Tujuan utamanya adalah, menjaring Anemia melalui pemeriksaan Hb remaja puteri siswi SMPN dan SMAN 1 Sembalun. Jadi kami bersama Puskesmas nantinya bisa melakukan tindak lanjut bersama jika ditemukan banyak Anemia pada remaja putri," jelas Ninis, sapaan akrabnya.
Hal itu dilakukan untuk mendeteksi dini anemia pada remaja putri, agar bisa di lakukan langkah-langkah mitigasi. Seperti yang diketahui Anemia bisa berakibat di masa yang akan datang, karena remaja putri merupakan calon ibu dan yang akan melahirkan generasi penerus bangsa.
"Anemia berhubungan dengan siklus mentruasi dan kesehatan reproduksi bagi calon-calon ibu ini. Dan Anemia pada remaja ini juga dapat menjadi faktor risiko stunting bagi anaknya jika tidak ditangani sejak awal," ujar Ninis
Untuk diketahui, Ketua Tim Pengabdi dr FKUI, dr. Erfi Prafiantini menyampaikan pada dasarnya tim pengabdi hadir untuk mendukung dan membantu program kesehatan remaja Puskesmas Kecamatan Sembalun.
"Ya, kami hadir ini sifatnya membantu Puskesmas untuk melaksanakan program Screening kesehatan di sekolah," pungkasnya.
Dimana sebelumnya, sejak tahun 2019 pihaknya menjalin kerjasama dengan Puskesmas Sembalun dalam menjalankan upaya promotif dan preventif membantu untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat Sembalun khususnya, dan terutama status gizi balita dan remaja
"Khusus di remaja, ini merupakan program perdana kami. Sebelumnya kami menyasar pada kesehatan ibu dan balita dengan memberikan edukasi mengenai pemanfaatan pangan lokal untuk memberikan makanan pendamping ASI kepada kader dan ibu balita di Sembalun," tutur Ninis.
Dengan adanya kegiatan ini, ia bersama tim berharap dapat berkontribusi dalam program kesehatan remaja tersebut. "Kami sangat mengharapkan, dapat ikut serta untuk Screening, mendeteksi bersama-sama dengan Puskesmas. Dan selanjutnya, kami dapat ikut serta memberikan edukasi kepada para siswi untuk meningkatkan kesadaran remaja putri mengenai anemia." tutur Ninis.