Stok Melimpah, Harga Tomat di Pasaran NTB Anjlok

Ariyati Astini
Senin, Juli 29, 2024 | 07.49 WIB Last Updated 2024-07-28T23:49:28Z

 

Melimpah, stok Tomat di Pasaran yang Membuat Harga Anjok





MANDALIKAPOST.com- Komoditas tomat di NTB mengalami harga anjlok di pasaran. Per kilogramnya dijual pedagang di harga Rp 2.500 hingga Rp 3.000. Kenaikan ini diakui Dinas Perdagangan NTB (Disdag) lantaran panen tomat mengalami surplus. 


“Jadi ada saatnya tomat itu merajalela, ada saatnya cooling down,” ujar Kepala Disdag NTB Baiq Nelly Yuniarti.

Nelly mengatakan, saat ini petani tomat sedang menghadapi musim yang membuat harga menurun. Dari informasi yang didapatkannya dari Dinas Pertanian, setiap musim kering menjadi momen komoditas ini ditanam. Hal itu lantaran tanaman tomat tidak membutuhkan air yang banyak. 

“Kalau airnya banyak, rusak tomat itu. Nah sekarang banjir (melimpah), karena harga yang tinggi kemarin, pada beramai-ramai tanam tomat. Jadinya surplus,” sambungnya.


Hasil panen yang surplus secara otomatis membuat harga pasar turun. Di samping itu, daya beli masyarakat juga sedikit menurun. Hal itu lantaran tidak ada pemicu permintaan tinggi dari masyarakat. 

“Seperti Maulid dan Ramadan, jadi stoknya melimpah,” katanya. 

Melihat anjloknya harga tomat, pihaknya berharap berharap OPD terkait bisa memberikan penyuluhan terkait pola tanam kepada para petani di NTB. Sehingga, ke depannya tidak ada lagi panen dalam waktu bersamaan secara berulang.

“Kalau bisa jangan barengan (proses tanamnya, Red), beri sedikit jarak agar panennya tidak barengan,” harapnya


“Jadi bukan hanya pasar atau hilirnya saja yang kita salahkan, hulunya juga. Bagaimana sih aturan pola tanam kita selama ini, itu juga harus diperhatikan,” imbuhnya. 


Menurutnya, jika proses tanam bisa diberi jarak, atau diberi jeda waktu, panen tomat di kalangan petani tidak akan membludak. “Kita mundurkan saja tanamnya. Mengalah sedikit, yang penting harga jual tetap (normal),” tandasnya.


Sementara itu Rakyah, salah seorang pedagang tomat di Pasar Mandalika mengatakan, turunnya harga tomat sudah dimulai sejak beberapa pekan terakhir. Pada saat itu, harga tomat awalnya Rp 15 ribu per kilogram. 

“Kemudian turun menjadi Rp 8 ribu, Rp 5.000, dan sekarang Rp 2.500-Rp 3.000 per kilogramnya. 

Anjloknya harga tomat itu diakuinya lantaran stok saat ini sedang melimpah. Di samping itu, dirinya belum menemukan adanya lonjakan daya beli masyarakat untuk komoditas tersebut.

“Kata suplayer stok dari petani sedang melimpah. Tomat ini kan barang yang gampang rusak, jadi makanya dijual murah agar tidak rugi karena rusak,” pungkasnya. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stok Melimpah, Harga Tomat di Pasaran NTB Anjlok

Trending Now