.jpg )
 |
| Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB Wahyu Hidayat Saat Press Release Revitalisasi investasi di Provinsi NTB. |
MANDALIKAPOST.com- Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB mencatat Pertumbuhan nilai investasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada triwulan II tahun 2024 mencapai Rp 16,7 triliun, jumlah tersebut jauh meningkat pada periode yang sama pada tahun 2023.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB Wahyu Hidayat mengatakan, nilai inventasi pada triwulan I dan II tahun 2024 jika digabungkan nilainya sudah mencapai Rp 25,5 triliun, atau 95 persen dari target nasional sebesar Rp 26,9 triliun.
"Dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) nilai investasi di NTB ditargetkan Rp 25,4 triliun, artinya nilai investasi pada triwulan I dan II sudah melampaui 100 persen"ujar Wahyu Hidayat pada Selasa (6/8/2024).
Ditambahkan Wahyu, Ada tiga daerah menjadi penyumbang investasi terbesar pada semester pertama di NTB diantaranya Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA).
Nilai investasi di Kabupaten Sumbawa Barat mencapai Rp 21,9 triliun, Kota Mataram mencapai Rp 654 miliar dan Kabupaten Sumbawa Rp 601 miliar.
"Jadi yang harus dipahami kita memiliki batasan dalam mengelola KEK Mandalika itu," jelas Wahyu.
Jika melihat sektor penyumbang terbesar nilai investasi pada semester pertama berasal dari tambang atau ESDM sebesar Rp 18,453 triliun, perindustrian Rp 4,734 triliun dan pariwisata dan ekonomi kreatif Rp 1,206 triliun.
"Bisa kita lihat jika Investasi tambang yang paling besar jumlahnya" tandas Wahyu
