.jpg )
 |
| Cabang olahraga (cabor) Tinju sendiri menjadi salah satu tumpuan NTB untuk mendulang medali emas di PON 2024 |
MANDALIKAPOST.com - Dengan latihan yang sangat intens dalam Pelatda di Taliwang, Sumbawa Barat, para atlet Tinju NTB diyakini bakal mampu menyumbang dua medali emas pada PON XXI Aceh - Sumatera Utara, 8-20 September 2024.
Adalah Wakil Ketua KONI NTB, Agus Suharyan, yang menyakini para atlet tinju bakal mempertahankan dua medali emasnya yang diperolehnya pada PON sebelumnya.
"Dengan pelatda yang sedang dijalani atlet, kami yakin target dari cabor Tinju bisa dicapai,” kata Agus Suharyan.
Cabang olahraga (cabor) Tinju sendiri menjadi salah satu tumpuan NTB untuk mendulang medali emas di PON 2024. Cabor Tinju ditargetkan dua medali emas di PON 2024 nanti. Sama dengan raihan Tinju di PON Papua XX/2021 lalu.
Pada PON Aceh - Sumatera Utara XXI/2024, Tinju akan menurunkan empat atletnya. Terdiri dari tiga petinju putri, yakni Endang di kelas 48 kilogram, Shinta Agustini di kelas 50 kilogram dan Huswatun Hasanah di kelas 60 kilogram. Serta satu petinju putra Saputra Samada di kelas 71 kilogram.
”Dengan empat atlet ini, dua target medali emas masih sangat mungkin didapat,” ujar Agus Suharyan.
Capaian cabor Tinju di PON Papua XX/2021 adalah dua medali emas dari Huswatun Hasanah dan Endang. Satu medali perak dari Saputra Samada. Serta tiga medali perunggu yang disumbangkan Ainun Azizah, Shinta Agustini dan Nasruddin.
Sementara pada PON Aceh - Sumut XXI/2024, jumlah petinju NTB yang akan bersaing menurun dari PON Papua. Hanya empat petinju yang diturunkan. Meski begitu dua peraih medali emas PON Papua yakni Endang dan Huswatun masih akan menjadi tumpuan NTB di PON Aceh - Sumut.
”Target kita mempertahankan dua medali emas. Terlebih dua peraih emas masih turun,” tuturnya.
Selain dua petinju tersebut, dua petinju lainnya yakni Saputra Samada dan Shinta Agustini juga berpeluang menyabet emas. Apalagi keduanya juga berhasil meraih medali pada PON Papua. Saputra Samada meraih perak dan Shinta Agustini menyumbangkan perunggu. *
