Kepala BPOM RI Hadiri PIT Ikatan Apoteker Indonesia 2024

Ariyati Astini
Jumat, Agustus 30, 2024 | 19.06 WIB Last Updated 2024-08-30T11:06:57Z

 

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar hadir pada kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Tahun 2024. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari pada 29—31 Agustus 2024




MANDALIKAPOST.com- Kepala BPOM RI Taruna Ikrar hadir pada kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Tahun 2024. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari pada 29—31 Agustus 2024 tersebut bertema “Weaving Progress: Integrating Pharmaceutical Sciences into the Global Health System”.


Kehadiran Kepala BPOM disambut hangat oleh Ketua Umum Pengurus Pusat IAI Noffendri Roestam. “Selamat datang kepada Kepala BPOM, Bapak Taruna Ikrar. Silakan untuk memberikan keynote speech-nya Pak, sebagai perkenalan tentang apa point of view dari Bapak kepada kami para apoteker di masa depan,” tutur Noffendri.


Dalam sambutan yang disampaikan pada pembukaan kegiatan PIT IAI, Kamis (29/8/2024), Taruna Ikrar menekankan peran penting IAI sebagai mitra strategis BPOM dalam melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan. Ini dikarenakan peran apoteker sangat diperlukan sebagai tulang punggung dari sistem regulatori obat yang efektif dan berkualitas.


Menurut Taruna, peran IAI terutama sangat penting dalam hal pembinaan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) apoteker Indonesia. Terlebih saat ini, ketika Indonesia tengah berupaya untuk mewujudkan kemandirian di bidang pengembangan dan produksi produk kefarmasian. Pelaku pada proses penggunaan alat teknologi kesehatan dan kefarmasian juga sangat terkait dengan kemampuan SDM Indonesia, yang mayoritas adalah anggota IAI.


“Selama ini, Indonesia selalu menjadi konsumen, baik untuk ilmu, produk, dan teknologi. Sudah saatnya kita berubah menjadi lebih mandiri, tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen. Dalam konteks kefarmasian, mandiri dalam hal penyediaan bahan baku farmasi, tentunya perlu strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan dukungan rekan-rekan IAI, diharapkan kemandirian ini bisa tercapai,” tutur Taruna Ikrar.


Ia menambahkan bahwa ketersediaan potensi perusahaan farmasi di Indonesia sangatlah besar untuk menopang kebutuhan penduduk Indonesia yang saat ini berada di angka 280-an juta jiwa. “Diperkirakan dalam 15 tahun ke depan akan tembus ke angka 300 juta jiwa. Kalau usaha farmasi masih kecil, maka kita akan sangat tergantung dengan sumber daya dari negara lain, padahal bisa kita gapai [kemandirian sumber daya] dengan potensi yang kita miliki,” tutur Taruna lagi.


Kemudian Taruna Ikrar juga kembali memaparkan mengenai mandat yang diberikan kepada dirinya pasca dilantik untuk jabatan Kepala BPOM. Salah satunya adalah mempermudah akses obat yang dibutuhkan di dalam negeri untuk lebih terjangkau bagi masyarakat. Termasuk upaya yang sedang dilakukan BPOM dalam menuju status sebagai WHO Listed Authority (WLA) agar Indonesia mempunyai posisi yang setara di dunia global. Dukungan dan peran aktif IAI juga sangat diperlukan demi terwujudnya misi-misi tersebut.


“Saya punya harapan yang sangat besar dari rekan-rekan IAI untuk bisa engage, executive summary pertemuan ini bisa disampaikan ke kami, akan kami padukan untuk bisa jadi peraturan BPOM, untuk mempercepat potensi [pertumbuhan dan kemandirian kefarmasian Indonesia],” tukasnya.


Kegiatan PIT IAI tahun ini dilaksanakan bersamaan dengan momen rapat kerja nasional IAI.  Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 1.080 peserta profesi apoteker, mahasiswa S1 farmasi/profesi apoteker/S2/S3 dari seluruh Indonesia, serta praktisi dari berbagai sektor seperti industri, pemerintah, dan akademisi. Kegiatan PIT IAI Tahun 2024 terdiri dari inspirational session, 34 simposium, 14 workshop, serta 127 presentasi penelitian secara oral dan 76 presentasi melalui poster. Tim BPOM juga berkontribusi menjadi pembicara dan memberikan paparan pada simposium dan workshop sebagai bagian dari rangkaian kegiatan ini.


Kegiatan tahunan organisasi profesi apoteker ini diselenggarakan sebagai ajang peningkatan ilmu pengetahuan kefarmasian terkini bagi seluruh apoteker dan tenaga kefarmasian di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi forum yang dapat digunakan sebagai sarana bertemu akademisi, praktisi, regulator, dan organisasi profesi kefarmasian untuk menghasilkan ide-ide dan kerja sama baru dalam rangka meningkatkan peran dan eksistensi apoteker Indonesia di masa yang akan datang. (*) 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kepala BPOM RI Hadiri PIT Ikatan Apoteker Indonesia 2024

Trending Now