Mataram, Mandalika Post - Angka Kemiskinan Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga 2023 mencapai 751.230 jiwa. Hal ini disampaikan Penjabat (Pj.) Gubernur NTB, Hassanudin ketika upacara peringatan HUT Ke-79 RI di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Hasanudin mengatakan, angka tersebut telah mengalami penurunan daripada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, angka kemiskinan di NTB tercatat mencapai 14,56 persen. Sedangkan, pada tahun 2023 telah menurun menjadi 13, 85 persen.
“Kemiskinan ekstrem menunjukkan penurunan dari 3,29 persen pada tahun 2022, menjadi 2,64 persen pada tahun 2023, yaitu sebanyak 143.040 jiwa,” kata Hassanudin.
Dalam mengentaskan kemiskinan di NTB, Pemprov mengalokasikan anggaran bersumber dari APBD dan APBN, dengan total sebesar Rp213,4 miliar lebih.
“Untuk kemiskinan ekstrem, alokasinya mencapai Rp62,92 miliar lebih,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Ahsanul Khalik menegaskan, kemiskinan harus menjadi perhatian khusus guna meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Ia meyakini, upaya yang dilakukan oleh Pemprov bisa terus menekan angka kemiskinan di wilayah NTB.
“Maka dengan berbagai program dari APBD maupun APBN yang tersebar di berbagai daerah di NTB, kita menyakini angka kemiskinan akan terus menurun,” tegasnya.
Sebagai upaya dalam mengentaskan kemiskinan, Pemprov NTB terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang bersifat stimulan.
“Bantuan itu salah satu upaya kita. Namun, perlu juga kita melakukan pendekatan kepada masyarakat, agar tidak memiliki mental berperilaku miskin.” Pungkasnya.
Dalam hal ini, Pemprov NTB menargetkan angka kemiskinan mencapai satu digit. Menurutnya, ini menjadi motivasi untuk seluruh stakeholder memacu semangat dalam mengentaskan kemiskinan di NTB.
“Target itu sesuatu yang menjadi motivasi, target terus jalan.” Ujarnya.
Reporter: Bukran H/ Mataram