6 Hektara Area Camping Bukit Anak Dara Terbakar Tadi Malam

Rosyidin
Minggu, September 01, 2024 | 17.11 WIB Last Updated 2024-09-01T09:11:46Z

Tim gabungan sedang mematikan api di bukit Anak Dara desa Sembalun Lawang, menggunakan alat seadanya. (foto: Rosyidin/MP).


MANDALIKAPOST.com - Area camping atau kemah di puncak Bukit Anak Dara, Kawasan kaki gunung Rinjani, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terbakar sekitar pukul 21.00 WITA, Sabtu malam (31/8). Luas area yang terbakar mencapai sekitar 6 hektare di sebelah Utara.

 

Hingga saat ini, dari pantauan media ini si jago merah masih terlihat membakar padang savana bukit Anak Dara. Dan Tim gabungan dari BKPH Rinjani Timur, TNI, Polri, APGI, pengelola dan masyarakat tampak berupaya untuk mematikan api di bukit tersebut.

 

Pengelola bukit Anak Dara, Handanil menuturkan Berdasarkaan informasi yang diterimanya dari penjaga loket, titik api terlihat sangat kecil sekitar pukul 20.30  Wita. Pada waktu itu, yang dikiri lampu pengunjung yang hendak mendaki bukit Anak Dara, namun selang beberapa menit terlihat kepulan asap tebal dan tak lama api semakin bear, ternya itu memamang bisa dipastikan kobaran api.

 

“Begitu saya dapat informasi, Langsung saya kordinasi dengan teman-teman yang jaga di pintu masuk dan kordninasi dengan pihak KPH, Kapolsek Sembalun dan Koramil Sembalun,” tutur ketua pengelola bukit Anak Dara, Handanil saat di temui media ini di Sembalun, Minggu (1/9).

 

Setelah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, ia besama penglola lainnya siaga tadi malam di jalur pintu pendakian bukit Anak Dara.

 

“Kami langsung siga di jalur pendakian, sebagian teman-teman bersama KPH, Kepolisian, TNI dan masyarakat naik duluan untuk evakuasi pengujung yang berkemah di puncak bukit Anak dara,” ujar Danil, sapaan akrabnya.

 

Lebih lanjut Danil menuturkan, jika mereka tidak mengambil tidakan bergerak cepat di khawatirkan para  pendaki panik dan terjebak oleh kobaran api di puncak bukit resebut.

 

“Takutnya kita pendaki itu panik, bahayanya kalau lagi panik saat turun dari tanjakan cinta menuju pos 1 jalurnya sangat terjal dan licin. Fokus kita tadi malam itu, mengamankan pendaki dan untuk lebih meyakinkan kita enam orang langsung kepuncak untuk memastikan semua pendaki sudah turun atau belum,” terang Danil.

Seorang petugas dari KPH Rinjani Timur sedang berjibaku memdamkan api di bukit Anak Dara Sembalun Lawang. (foto: Rosyidin/MP). 

Pada saat evakuasi, sambung Danil ada tujuh orang pendaki yang terjebak di tempat camping. Maka tim evakuasi bersama penglola dari kedua pintu jalur pendakian bukit ini berjibaku dan memaksa pendaki tersebut untuk turun dengan cara membuat jalur lain ditengah kobaran api.

 

“Alhamdulillah, semua pengujung yang berjumlah 170 orang lebih yang sedang camping tadi malam di puncak bukit semuanya turun dengan selamat. Tidak ada koraban luka bakar ataupun luka-luka akibat kebakaran itu,” katanya.

 

Hingga saat ini, pihaknya bersma tim pemadam dari Balai Kelompok Pengelolaan Hutan (BKPH) Rinjani Timur, Polri, TNI, APGI dan masyarakat sedang berjibaku memadamkan api menggunakan alat seadanya seperti sekop, pacul, ranting kayau dan penyekatan api supaya tidak menjalar luas ke padadang savana bukit Anak Dara.

 

“Teman-teman bersama tim gabung hingga saat ini masih berjibaku memadamkan api kawasan bukit Anak Dara,” pungkas Danil.

 

“Untuk saat ini, aktipitas pendakian di bukit Anak Dara kita tutup sementara hingga kondisinya benar-benar aman untuk dikunjungi. Ya paling tidak satu minggu kedepan lah kita tutup,” imbuhnya.

 

Sementara itu, saat dikompirmasi oleh media ini pihak dari BKPH Rinjani Timur, Kepolisian dan atau petugas di TKP belum bisa memberikan keterangan secara resmi, mengingat penyebab dan luas lahan yang terbakar belum bisa di pastikan. Kareananya, hinnga berita ini diturunkan masih terlihat kepulan asap di sebelah utara barat bukit Anak Dara.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 6 Hektara Area Camping Bukit Anak Dara Terbakar Tadi Malam

Trending Now