Dua Jaksa Agung Muda Indonesia Raih Tanda Jasa Tertinggi dari Thailand

Rosyidin
Sabtu, September 07, 2024 | 15.06 WIB Last Updated 2024-09-07T07:06:19Z
(foto: Istimewa/MP).

Jakarta, MANDALIKAPOST.com – Dalam sebuah langkah yang menegaskan eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand, Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM-Datun) Dr. R. Narendra Jatna telah dianugerahi tanda jasa tertinggi oleh Kejaksaan Agung Kerajaan Thailand, yakni Yokkrabat.


Penghargaan bergengsi ini diberikan langsung oleh Kejaksaan Agung Kerajaan Thailand pada Kamis (5/9) di Bangkok, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa kedua jaksa dalam memperkuat kerja sama di berbagai forum internasional dan regional.


"Penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi kami dalam membangun hubungan yang solid dengan Kejaksaan Agung Kerajaan Thailand," ujar JAM-Datun Dr. R. Narendra Jatna, dalam rilis diterima media ini pada saat menerima penghargaan tersebut.


Sementara itu, JAM-Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani yang saat ini sedang bertugas di Paris menerima penghargaan secara virtual.


"Saya merasa sangat terhormat atas penghargaan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa kerja sama antara kedua negara semakin erat," ungkapnya.


Tonggak Sejarah Kerja Sama Hukum Kedua Negara Penganugerahan tanda jasa Yokkrabat ini menjadi tonggak sejarah baru dalam kerja sama hukum antara Indonesia dan Thailand.


Kedua negara telah menjalin kerja sama yang erat dalam berbagai bidang, termasuk penegakan hukum, khususnya dalam memberantas kejahatan lintas negara seperti kejahatan siber.


"Penghargaan ini juga merupakan bentuk apresiasi atas komitmen Jaksa Agung RI Prof. Dr. ST Burhanuddin dalam mendorong kerja sama internasional," tambah Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Dr. Harli Siregar.


ASEAN Prosecutor Body Semakin Dekat

Lebih lanjut, pemberian penghargaan ini juga menjadi momentum penting dalam upaya pembentukan ASEAN Prosecutor Body yang ditargetkan rampung pada tahun 2025.


 Indonesia, melalui Kejaksaan Agung, telah berperan aktif dalam mendorong terbentuknya badan ini.


"Kami berharap ASEAN Prosecutor Body dapat menjadi wadah bagi para jaksa di kawasan ASEAN untuk berkoordinasi dan bekerja sama dalam memberantas kejahatan lintas negara," ujar Dr. Harli Siregar.


Sebagai bentuk dukungan terhadap pembentukan ASEAN Prosecutor Body, Kejaksaan Kerajaan Kamboja akan menjadi tuan rumah pertemuan final ASEAN Prosecutor Consultative Meeting ke-3 di Siam Riap pada akhir tahun ini. Indonesia optimis pertemuan tersebut akan berjalan sukses dan menghasilkan kesepakatan yang konstruktif.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dua Jaksa Agung Muda Indonesia Raih Tanda Jasa Tertinggi dari Thailand

Trending Now