GENESIA UMY Gelar Festival Budaya Sajang, Lestarikan Warisan Leluhur di Kaki Rinjani

Rosyidin
Kamis, September 12, 2024 | 16.12 WIB Last Updated 2024-09-12T08:12:16Z
Tari Bali diperagakan oleh anak-anak SD yang ada di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. (foto: Rosyidin/MP).

MANDALIKAPOST.com – Mahasiswa KKN UMY baru baru ini kembali sukses menggelar Festival Budaya Sajang di desa yang terletak di kaki Gunung Rinjani ini. Festival adat ini yang dirangkaikan dengan pembersihan benda-benda pusaka Desa Sajang.


Acara yang telah berlangsung di Desa Sajang Kecamatan Sembalun Lombok Timur selama dua hari dari 8-9 September 2924 yang sempat vakum beberapa tahun terakhir ini, semakin membuktikan komitmen generasi muda dalam melestarikan kekayaan budaya lokal.


Ketua KKN UMY, Muhammad Catur Adi Nugroho, mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat Desa Sajang terhadap festival ini sangat tinggi.


"Kami melihat potensi besar dalam pelestarian budaya di sini. Banyak tarian, drama, dan cerita rakyat yang perlu kita jaga bersama," ujar Catur, saat ditemui di Sembalun, Kamis (12/9).


Tujuan utama dari Festival Budaya Sajang adalah untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya leluhur.


"Kami ingin menjadikan acara ini sebagai pengingat bagi generasi muda tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya kita," tambah Catur.


Selain itu, panitia juga berharap festival ini dapat menjadi agenda tahunan pemerintah daerah.


"Kami ingin festival ini terus berlanjut, bahkan setelah program KKN UMY selesai. Harapannya, Dinas Pariwisata dapat menjadikan acara ini sebagai kalender event daerah," ungkap Catur.


Uniknya, penyelenggaraan festival ini tidak hanya melibatkan mahasiswa KKN UMY, tetapi juga pemuda desa dan tokoh adat.


Sekretaris Desa Sajang sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UMY. 


"Acara sebesar ini jarang sekali diadakan di desa kami. Kami berharap festival ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya," ujarnya, menimpali ucapan dari Sekdes Sajang.


Catur menambahkan, "Kami ingin melibatkan seluruh elemen masyarakat agar acara ini benar-benar menjadi milik bersama. Dengan begitu, pelestarian budaya dapat berjalan secara berkelanjutan."

 

Salah satu daya tarik Festival Budaya Sajang adalah pertunjukan drama Sajang yang telah ada sejak lama. Selain itu, terdapat juga ritual adat terkait benda-benda pusaka desa.


"Semua warisan budaya ini harus kita jaga agar tidak hilang ditelan zaman," tegas Catur.


Dengan suksesnya Festival Budaya Sajang tahun ini, panitia berharap acara serupa dapat terus digelar di masa mendatang.


"Kami ingin menjadikan Desa Sajang sebagai destinasi wisata budaya yang menarik. Tentu saja, hal ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat," pungkas Catur.

Kades Sajang, H Lalu Kanahan bersama Sekdes Sajang dan ratusan warga masyarakat Desa Sajang ikut meriahkan karnaval budaya festival Sajang 2024. (foto: Rosyidin/MP).

Sementara itu, Kepala Desa Sajang, H. Lalu Kanahan, menyampaikan komitmen pemerintah desa untuk menjadikan acara ini sebagai agenda rutin.


“Kami dari Pemerintah desa ke depan akan mengadakan kegiatan ini rutin ya setiap bulan September,” tegasnya.


Ia berharap dengan adanya kalender kegiatan yang jelas, pelestarian budaya dapat terus terjaga.


H. Lalu Kanahan juga mengingatkan pentingnya mengingat sejarah dan peradaban nenek moyang.


“Karena bagaimanapun kita tidak boleh lupa sejarah ya kita tidak boleh lupa peradaban dari pada orang tua orang tua kita terdahulu,” katanya.


Senada dengan Kades Sajang, Inaq Fitri, salah satu tokoh perempuan desa, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran semua pihak yang telah mendukung acara ini.


“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah hadir di tengah-tengah kami menyaksikan acara adat ini,” ujarnya.


Ia juga mengapresiasi inisiatif dari Generasi Indonesia Mengabdi (GENESIA) KKN UMY, khususnya generasi muda desa setempat yang turut serta dalam kegiatan ini.


Inaq Fitri menekankan pentingnya melestarikan budaya leluhur. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan alam.


“Bagaimana kita anak-anak sekarang ini menikmati perjuangan-perjuangan yang telah dilakukan oleh pendahulu kita paling tidak kita dengan cara melestarikan budaya-budaya yang ada,” ungkapnya.


Acara yang berlangsung meriah ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta.


“Kemarin cukup cukup nikmat kegiatannya. Dan ini menandakan bahwa kita semuanya ada rasa cinta terhadap budaya kita cinta terhadap bangsa dan negara kita Republik Indonesia ini,” pungkas Inaq Fitri.


Festival Budaya Sajang 2024 berhasil menyatukan masyarakat Desa Sajang dalam semangat melestarikan budaya.


Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antar generasi.


Dengan suksesnya acara ini, juga panitia berharap Festival Budaya Sajang dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk melestarikan warisan budayanya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • GENESIA UMY Gelar Festival Budaya Sajang, Lestarikan Warisan Leluhur di Kaki Rinjani

Trending Now