.jpg )
 |
| Seminar dan pelatihan jurnalistik, tentang netralitas pers menuju pilkada damai. (foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Para jurnalis di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mengasah keterampilan mereka dalam pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) NTB.
Acara yang digelar di Hotel Lombok Plaza pada Sabtu (21/9) kemarin, ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemberitaan dan memperkuat peran pers dalam menjaga demokrasi yang sehat.
Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, dalam sambutannya menegaskan betapa pentingnya peran media sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
"Media memiliki tanggung jawab besar dalam menyajikan informasi yang akurat dan berimbang, terutama menjelang Pilkada," ujarnya Najamuddin, dalam rilis diterima Mandalikapost.com, Minggu (22/9).
Senada dengan Najamuddin, Ketua SMSI NTB, HM Syukur, menekankan pentingnya menjaga integritas dan etika jurnalistik di era digital.
"Jurnalis harus mampu menyaring hoaks dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat," tegas Syukur.
Pelatihan ini juga membahas pentingnya independensi pers dalam Pilkada. Ketua PWI NTB, Nasruddin, menyampaikan bahwa pers harus bebas dari tekanan dan kepentingan pihak manapun agar dapat menjalankan fungsi pengawasan dan pendidikan politik.
"Pers yang independen adalah kunci bagi demokrasi yang sehat," kata Nasruddin.
Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti sesi-sesi yang disampaikan oleh para narasumber. Mereka berharap ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya jadi lebih memahami pentingnya menjaga kualitas berita," ujar Asita Aprianti, salah seorang peserta.
Dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia di bidang pers, diharapkan media di NTB dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membangun masyarakat yang cerdas dan demokratis.
