.jpg )
 |
| Lazah NW bersama Banom NW saat melakukan distribusi air bersih ke Suela Lombok Timur. (foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOST.com – Kekeringan yang melanda Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, kembali mendapat perhatian serius dari Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh dan Hibah (Lazah) Nahdlatul Wathan (NW).
Sebanyak 7 armada mobil tangki air bersih milik Lazah berkeliling desa-desa, membawa harapan bagi warga yang kesulitan mendapatkan air bersih. Total 42 ribu liter air bersih disalurkan dalam aksi kemanusiaan ini. Pada Rabu (25/9).
Pimpinan Pusat Lazah NW, TGH. Zakaria, menjelaskan bahwa Lazah tidak hanya bergerak sendiri. Sejumlah Badan Otonom (Banom) NW turut berpartisipasi dalam aksi ini.
"Air adalah kebutuhan dasar manusia. Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban warga yang sudah lama kesulitan air bersih," ujar TGH. Zakaria.
Warga yang menerima bantuan air bersih tampak sangat bersyukur. Mereka berharap bantuan ini bisa menjadi solusi sementara hingga pemerintah daerah memberikan solusi permanen untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi setiap tahun.
"Kami sangat berterima kasih kepada Lazah. Semoga pemerintah juga segera memperhatikan kondisi kami," ungkap salah seorang warga.
Senada dengan warga, TGH. Zakaria juga meminta pemerintah daerah lebih proaktif dalam mengatasi bencana kekeringan.
"Seharusnya pemerintah lebih responsif dan tanggap daripada Lazah. Masyarakat sangat butuh kehadiran dari pemerintah," tegasnya.
Sekretaris Lazah Wilayah NTB, Nawawi, menjelaskan bahwa donasi yang terkumpul berasal dari berbagai sumber, termasuk keluarga besar Mutakhorrijin dan Mutakhorrijat angkatan 35 MDQH Al Majidiyah Assyafiiyah NW, Madrasah Tsanawiyah NW Al Ikhlas Bagik Payung Selatan, serta donatur lainnya.
"Penyaluran air bersih ini akan terus dilakukan sampai akhir tahun atau sampai musim hujan tiba, sesuai dengan jumlah donasi yang masuk," kata Nawawi.
Nawawi juga menegaskan bahwa bantuan air bersih ini tidak hanya ditujukan untuk jamaah NW, tetapi untuk semua masyarakat yang terdampak kekeringan.
Sebagai contoh, di Desa Prigi dan Mekarsari, sekitar 1.300 Kepala Keluarga telah menerima bantuan.
