Erwin Hidayat, seorang pegiat wisata daerah. (foto: Istimewa/MP). |
MANDALIKAPOST.com - Lombok Timur sedang bersiap menyambut gelaran akbar MotoGP Mandalika yang akan berlangsung dari tanggal 27-29 2024. Namun, di balik euforia balap motor kelas dunia ini, muncul masalah klasik, harga hotel yang melambung tinggi.
Kenaikan harga kamar hotel menjadi salah satu alasan mengapa tiket MotoGP masih sulit terjual. Kondisi ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan juga pemerintah daerah.
Menyikapi situasi ini, Erwin Hidayat, seorang pegiat wisata daerah, menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Lombok Timur memanfaatkan aset yang ada.
"Kenapa tidak manfaatkan rusunawa yang ada. Dengan harga yang lebih terjangkau, rusunawa bisa menjadi alternatif penginapan yang menarik bagi wisatawan," ujar Erwin.
Erwin juga menekankan pentingnya fasilitas transportasi dari rusunawa menuju sirkuit Mandalika.
"Dengan begitu, wisatawan akan merasa lebih nyaman dan mudah untuk menikmati acara MotoGP," tambahnya.
Menurutnya, langkah ini merupakan peluang emas bagi Lombok Timur untuk memperkenalkan potensi wisata daerahnya kepada wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Namun sangat disayangkan, ia menyayangkan kinerja Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lotim yang dinilai kurang maksimal dalam menangkap peluang ini.
"BPPD sebagai ujung tombak promosi pariwisata seharusnya lebih proaktif dalam mencari solusi dan mempromosikan potensi wisata daerah," tegas Erwin.
Pesan dari Erwin, "Masih ada waktu bagi Pemkab Lotim dan BPPD Lotim untuk bergerak cepat. Manfaatkan momen MotoGP ini untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan ke Lombok Timur," pungkasnya.
Dengan harga hotel yang semakin mahal, rusunawa bisa menjadi solusi bagi wisatawan yang ingin menikmati MotoGP Mandalika dengan budget yang lebih ramah di kantong.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Badan Promosi Pariwisata Daerah diharapkan dapat bekerja sama untuk mengoptimalkan potensi rusunawa sebagai alternatif penginapan yang menarik.