Rina Kinanti, bersama suami dan anak-anak sedang menikmati petik sendiri buah strawberry di Sembalun. (foto: Rosyidin/MP). |
MANDALIKAPOAT.com - Demam wisata petik strawberry di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, terus memanas. Dalam tiga bulan terakhir, kebun-kebun strawberry di wilayah ini tak pernah sepi dari pengunjung.
Rata-rata, ratusan wisatawan lokal maupun nasional datang setiap hari untuk menikmati sensasi memetik buah merah segar langsung dari kebun.
Holkin, seorang petani strawberry di Sembalun, mengungkapkan rasa syukurnya atas peningkatan jumlah wisatawan. "Alhamdulillah, kunjungan wisatawan sangat ramai, bahkan di hari biasa," ujarnya.
Meningkatnya minat wisatawan ini juga berdampak positif pada pendapatan para petani. Holkin mencontohkan, dengan harga tiket masuk Rp 20.000 per orang dan konsep makan sepuasnya, kebunnya selalu ramai pengunjung.
"Meskipun sempat ada isu negatif soal pengunjung yang membuang strawberry, tapi kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan memberikan edukasi kepada pengunjung," tambah Holkin.
Untuk meningkatkan kepuasan pengunjung, para petani strawberry di Sembalun menerapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah konsep garansi seperti di marketplace, yaitu pengunjung baru membayar setelah memastikan ada buah yang bisa dipetik.
"Kami ingin pengunjung merasa puas dan nyaman. Makanya, kami prioritaskan kepuasan mereka," tegas Holkin.
Harga buah strawberry di Sembalun saat ini terbilang cukup tinggi, berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 80.000 per kilogram. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh tingginya permintaan pasar dan kondisi cuaca yang sempat ekstrem beberapa waktu lalu.
"Cuaca yang ekstrem membuat tanaman strawberry sulit beradaptasi, sehingga produksi sempat menurun," jelas Holkin.
Meskipun potensi wisata Sembalun sangat besar, masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti kurangnya fasilitas umum seperti toilet dan mushola.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan pengembangan wisata di Sembalun, khususnya dalam hal penyediaan fasilitas umum," ungkap Holkin.
Para pengunjung menikmati petik sendiri buah strawberry di Sembalun. (foto: Rosyidin/MP). |
Selain strawberry, keindahan alam Sembalun juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Rina Kinanti, salah satu pengunjung asal Narmada, mengaku sering berkunjung ke Sembalun bersama keluarga.
"Sembalun itu indah. Liburan ke Sembalun tidak pernah membosankan," ujarnya.
Meskipun bukan musim stroberi, ia mengaku sering ke Sembalun, hata pun sekedar menikmati indahnya panorama Sembalun.
"Alhamdulillah saya bersama suami dan anak-anak sering berlibur ke Sembalun," tutup Rina.