100 Dokter Israel yang Minta RS di Gaza Dibom Bikin Berang Banyak Organisasi Kesehatan

L. Guruh Virgiawan D. K
Senin, Oktober 28, 2024 | 15.29 WIB Last Updated 2024-10-28T07:33:00Z

 

Rumah Sakit Indonesia- Palestina

MANDALIKAPOST_Sebanyak 100 dokter di Israel membuat petisi yang mendesak Israel Fence Force (IDF) untuk melakukan peledakan pada rumah sakit di Gaza. Rumah sakit tersebut, dituduh menjadi tempat persembunyian Hamas.

 

Dilansir dari laman Jordan Times, ratusan petugas kesehatan yang berbasis dari Kompleks Asosiasi Profesional ke kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Amman untuk melakukan protes atas ungkapan itu. Pasalnya, sudah banyak petugas medis yang gugur dalam perang tersebut.

 

Petugas kesehatan yang berada di sana pun mengutuk kejahatan yang dilakukan bangsa Israel terhadap warga sipil di Gaza, dengan menyerukan pembukaan perbatasan Rafah secara permanen sebagai cara untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan medis ke Gaza.

 

Tidak hanya itu, sambil membawa sebuah poster yang bertuliskan “rumah sakit bukan target”, “Berhenti menembak sekarang”, “berhenti genosida”, dan “berhenti kejahatan perang terhadap Gaza”, mereka juga nampak membawa foto petugas kesehatan yang telah gugur dalam tindakan Israel di Gaza selama 30 hari terakhir.

 

“Israel menyerang konvoi ambulans yang mengangkut pasien terluka parah dari rumah sakit Al Shifa di Gaza ke perbatasan Rafah,” ucap Kementerian Kesehatan Gaza.

 

Bahkan dalam laporan selama beberapa hari terakhir juga lewat serangan udara Israel telah menewaskan setidaknya 150 petugas kesehatan dan menghancurkan 27 ambulans. Namun, Kementerian juga mengungkapkan kalau sebanyak 16 rumah sakit dan 24 pusat perawatan primer di Gaza telah tidak beroperasi akibat serangan tersebut.

 

Media Israel pun baru-baru ini juga melaporkan sebanyak 100 dokter Israel telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan tentara Israel untuk mengebom rumah sakit di Gaza, dengan klaim Hamas menggunakan tempat tersebut. Tidak terima dengan pernyataan itu, salah satu dokter pun melalui video mengutuk tindakan tersebut karena menganggap dokter Israel yang menandatangani surat itu telah mengkhianati profesi medis.

 

Dia pun mempertanyakan apakah mereka benar-benar dokter yang bertugas membantu orang? Selain itu jika terjadi sesuatu pada rumah sakit di Gaza, dia mendesak organisasi kesehatan dunia dan organisasi hak asasi untuk meminta pertanggung jawaban mereka yang telah menandatangani surat itu.

 

“Kami terus berkomunikasi dengan rekan kami di Gaza. Mereka bekerja dalam kondisi yang sangat mengerikan dan mereka yang tidak terbunuh telah kehilangan orang yang dicintainya,” kata Maha Fakhoury selaku Anggota Dewan di Asosiasi Medis Yordania (JMA).

 

Fakhoury mengatakan bahwa krisis kemanusiaan saat ini sedang berlangsung di Gaza, terutama di tengah kekurangan pasokan medis. Sehingga hal itu berdampak kepada anak-anak yang terluka tanpa adanya pengasuh, sekitar 50 ribu ibu hamil juga tidak memiliki akses perawatan yang memadai akibat rumah sakit tidak beroperasi, bahkan operasi juga dilakukan di lantai rumah sakit tanpa adanya anestesi.

 

JMA menyerahkan sebuah memorandum kepada kantor PBB di Yordania, dengan merinci semua kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Gaza dengan harapan Israel dapat mempertanggungjawabkan di hadapan Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan peperangan yang dilakukannya.

 

JMA juga mengeluarkan pernyataan mendesak kepada dokter di Yordania untuk melakukan boikot terhadap sejumlah perusahaan farmasi yang mengumumkan dukungannya kepada Israel.

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 100 Dokter Israel yang Minta RS di Gaza Dibom Bikin Berang Banyak Organisasi Kesehatan

Trending Now